Selasa, 27 September 2011

ROC / TAIWAN /Republik Cina


Republik Cina / Taiwan/ R O C

1.      Latar Belakang negara Taiwan Secara Umum

Ini adalah artikel bagus. Klik untuk informasi lebih lanjut.
Nama resmi negara ini adalah Republik Cina. Taiwan sebenarnya merupakan sebuah kawasan dalam negara ini, namun kata ini sering digunakan untuk merujuk kepada negara ini secara keseluruhan. Taiwan juga adalah nama sebuah pulau, silakan merujuk ke Pulau Formosa.
中華民國
JhongHuá MínGuó

Republik Cina
Lokasi Republik Cina
Kota terbesar
Taipei
Republik
Ma Ying-jeou (
馬英九)
Vincent Siew (
蕭萬長)
Liu Chao-shiuan (
劉兆玄)
Pendirian2
Dideklarasikan
Didirikan
Wilayah
 - Total
 - Air (%)

32.260 km² (ke-134)
10,34%
Penduduk
 - Perk. 2003
 - Sensus -
 - Kepadatan

22.749.838 jiwa (ke-47)
- jiwa
705 jiwa/km² (ke--)
PDB (PPP)
 - Total
 - Per kapita
perk. 2005
629 miliar (ke-17)
30,084 (ke-23)

Dolar Baru Taiwan (新臺幣) (NT$)
Zona waktu
 - Musim panas (DST)
UTC+8
UTC+8
.tw
+886
1. Untuk sementara waktu. Ibu kota resmi Republik Cina masih terletak di Kota Nanjing di RRC.
2. Hanya diakui oleh beberapa negara kecil di dunia.























Republik Cina (Hanzi tradisional: 中華民國; Hanzi sederhana: 华民国; Wade-Giles: Chung-hua Min-kuo, Tongyong Pinyin: JhongHuá MínGuó, Hanyu Pinyin: Zhōnghuá Mínguó) adalah sebuah negara yang saat ini menguasai daerah kepulauan Taiwan, Kepulauan Pescadores, Quemoy, dan Kepulauan Matsu. Kata "Taiwan" biasanya digunakan untuk merujuk kepada Republik Cina secara keseluruhan, sementara istilah "Cina"/"Tiongkok" merujuk kepada Republik Rakyat Cina, yang menguasai Tiongkok Daratan, Hong Kong dan Makau. Walaupun "Republik Cina" adalah nama resmi negara ini, perkataan "Cina" itu sendiri sekarang biasanya merujuk kepada Tiongkok Daratan yang pemerintahannya diambil alih oleh Republik Rakyat Cina setelah berakhirnya pemerintahan Republik Cina pada tahun 1949.  Republik Cina (1911-1949) dan Perang Saudara Cina untuk keterangan lanjut.
Republik Cina (ROC) itu sendiri bermula di Tiongkok Daratan, setelah penggulingan pemerintahan Dinasti Qing pada tahun 1912 menandakan penamatan 2.000 tahun pemerintahan kekaisaran. Kemunculannya di Tiongkok Daratan adalah secara kemunculan panglima perang ( war lords ), Pendudukan Jepang, dan perang saudara. Pemerintahannya di tanah besar tamat pada tahun 1949 saat Partai Komunis Tiongkok menggulingkan pemerintahan Partai Nasionalis Cina (juga dikenal sebagai Kuomintang). Lihat Republik Cina (1911-1949)
Pemerintah Taiwan pindah ke pulau Taiwan dan mendirikan ibukota sementaranya di Taipei di mana ia terus menganggap dirinya sebagai satu-satunya pemerintah seluruh Cina, termasuk tanah daratan, yang sah. Pada masa yang sama, Komunis di tanah daratan (mainland) menaifkan kemunculan Republik Rakyat Cina dan mendakwa menjadi negara pengganti Taiwan di seluruh negara Cina (termasuk Taiwan) dan pemerintahan nasionalis di Taiwan tidak sah. Dari pendiriannya hingga pemindahannya ke pulau Taiwan, Republik Cina telah dikatakan sebagai satu produk Kuomintang (KMT)—sebuah partai politik yang muncul sebagai hasil revolusi yang telah mendirikan Republik, sekalipun partai itu tidak lagi memerintah di Taiwan.
Pemerintah Republik Cina kini telah mengukuhkan kedudukannya di Taiwan dan menjadi identik dengan Taiwan. Oleh sebab ini, ia tidak lagi menuntut hak pemerintahan di Tiongkok Daratan dan Mongolia. Dewan Undangan Nasional (yang tidak ada lagi) juga telah meluluskan perubahan konstitusi untuk memberikan penduduk Taiwan, Pescadores, Quemoy, dan Matsu satu-satunya hak memerintah Republik melalui pemilu, melantik presiden dan keseluruhan anggota legislatif serta bersama dalam pemilu mengesahkan amandemen konstitusi Republik Cina. Ini menandakan bahwa pemerintah Republik mengakui bahwa hak pemerintahannya terbatas pada kawasan taklukannya saja. Reformasi yang dimulai oleh Republik di Taiwan pada tahun 1980-an dan tahun 1990-an telah mengubah Taiwan dari satu kediktatoran satu partai ke suatu negara demokrasi.
Meskipun Perang Dingin telah tamat, status politik Taiwan terus menjadi suatu isu hangat pada kedua belah selat Taiwan. Pemerintah Republik Taiwan adalah salah satu pendiri utama Pererikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan pernah menjadi salah satu anggota tetap Dewan Keamanan. Akan tetapi, pada tahun 1971, pemerintahan ini - yang hanya berkuasa di Taiwan saja - ditendang keluar dari PBB dan digantikan oleh Republik Rakyat Cina. Meskipun begitu, pemerintah republik kini tidak mau mengembalikan status anggota tetap yang terpaksa dilepaskan pada masa itu. Kini, ia hanya mau menjadi anggota PBB sebagai negara yang berbeda dari Republik Rakyat Cina. Ia telah mencoba masuk PBB dari masa ke masa akan tetapi gagal karena tuntutan Republik Rakyat Cina atas Taiwan.Pemerintah republik Taiwan terimbas oleh imej buruk yang disebabkan oleh kebijakan Satu Tiongkok yang dipromosikan oleh pemerintah Republik Rakyat Cina di Tiongkok daratan di samping tekanan ekonomi dan diplomatik negara itu. Kebanyakan negara dunia mengubah kebijakan dilomatiknya ke pemerintahan Republik Rakyat di daratan pada tahun 1970-an dan kini, Republik Cina di Taiwan hanya diakui oleh 25 negara.

Sejarah

Taiwan pernah dijajah oleh Belanda (1624), kemudian dibebaskan oleh Cheng Cheng-Kung (Koxinga) pada tahun 1662 , seorang loyalis Dinasti Ming ketika Dinasti Ming mengalami kekalahan dan digantikan oleh Dinasti Qing, dan mendirikan pemerintahan Kerajaan Tungning (1662-1683). Dengan Tainan sebagai ibukotanya, Dinasti Cheng melakukan serangkaian operasi militer dan upaya untuk kembali merebut Tiongkok daratan yang sudah dikuasai oleh Dinasti Qing (atau Dinasti Manchuria yang dianggap orang-orang Tiongkok/Han adalah dinasti asing). Seperti halnya pemerintahan Republik Cina pada masa pelarian Chiang Kai Shek dan Chiang Ching Kuo yang menyatakan akan merebut kembali Tiongkok daratan. Dinasti Qin akhirnya merebut pulau ini dari tangan Dinasti Cheng di bawah pimpinan Admiral Shi Lang sampai Jepang menguasai pulau ini (1895).
Wilayah Taiwan yang sekarang secara de facto merupakan wilayah Republik Cina pernah menjadi protektorat Jepang setelah peperangan Tiongkok-Jepang pada akhir abad ke-19 (1894-1895) ketika Tiongkok masih berada di bawah Dinasti Qing dari Manchuria yang berbuah kekalahan Tiongkok dan perjanjian Shimonoseki (1895) sampai berakhirnya masa Perang Dunia II dan Taiwan diambil alih oleh pemerintahan Kuomintang.
Republik China didirikan pada tahun 1912 menyusul revolusi yang dilancarkan oleh Dr. Sun Yat-sen melawan pemerintahan Dinasti Qing. Di kemudian hari, sesuai dengan tradisi pemerintahan di Cina, tahun pemerintahan diganti menjadi tahun 1 Republik (Minguo Yuannian) untuk tahun 1912 Masehi. Republik Cina beribukota di Nanjing.
Selepas kekalahan yang dialami Jepang pada Perang Dunia II, Taiwan telah diberikan kepada tentara Sekutu dan diduduki oleh Republik Cina. Ia diperintah oleh pemerintahan militer yang korup, lantas terjerumus ke dalam keadaan kelam-kabut yang mencapai puncaknya pada peristiwa 228. Keadaan darurat telah diundangkan pada tahun 1948.
Pada tahun 1949, Republik Cina dipimpin oleh Chiang Kai Shek yang berhaluan nasionalis kalah dari perang saudara dengan Partai Komunis Tiongkok (Zhongguo Gongchandang) pimpinan Mao Zedong dan mundur ke Taiwan. Mao Zedong kemudian memproklamirkan berdirinya negara baru Republik Rakyat Cina di Beiping, yang kemudian diubah namanya menjadi Beijing dan ditetapkan sebagai ibukota negara baru tersebut.
Semasa era Perang Dingin, Republik Cina ditampakkan Barat sebagai "Negara Cina yang bebas" dan suatu bentuk penentangan terhadap komunisme, sedangkan Republik Rakyat Cina telah dilihat sebagai "Tiongkok Merah" atau "Tiongkok Komunis". Pemerintahan Republik Cina diakui sebagai satu-satunya pemerintah seluruh Cina Daratan dan Taiwan yang sah oleh PBB dan kebanyakan negara Barat hingga tahun 1970-an. Negara Timur juga berpendapat yang sama.
Taiwan terus berada di bawah pemerintahan darurat seperti yang dinyatakan di dalam "Undang-undang Darurat selama Pemberontakan Komunis" (動員戡亂時期臨時條款) dan pemerintahan satu partai hingga empat dekade dari tahun 1948 ke tahun 1987, saat Presiden Chiang Ching-kuo dan Lee Teng-hui, yaitu Presiden pertama merupakan keturunan penduduk asli setempat, secara berangsur-angsur meliberalisasikan dan mendemokrasikan sistem pemerintahan
Pada tahun 2000, Chen Shui-bian dari partai pro-kemerdekaan Partai Progresif Demokrat (DPP) memenangi pemilu presiden dan menjadi Presiden pertama Republik Cina yang bukan dari partai KMT. Dalam Pilpres yang berlangsung pada tahun 2004, setelah Insiden 319 yang terjadi satu hari sebelum hari pemilu. Chen dan wakil presiden Annete Lu tertembak sewaktu berpawai dalam satu kampanye di kota Tainan. Chen dilantik kembali sebagai Presiden Taiwan dengan kemenangan tipis 0,2%. Partai pimpinan Chen, DPP, juga gagal menguasai dewan majelis dengan memenangkan mayoritas kursi, dan kalah atas partai KMT yang menginginkan penyatuan kembali dengan Tiongkok Daratan pada tahun 2005. Akan tetapi, DPP berhasil menguasai Dewan Nasional Republik Cina.

Politik

Taiwan memiliki sistem politik yang berbeda dengan sitem politik di RRC, menggunakan asas demokrasi dan liberalisme yang umum digunakan negara -negara barat.
Ketika pemerintahan nasionalis KMT berpindah dari Tiongkok karena kalah perang terhadap pasukan komunis, maka Chiang Kai Shek menerapkan sistem pemerintahan darurat dengan asas tunggal satu partai Kuomintang (KMT). Keadaan darurat ini guna mempersiapkan diri dalam merebut kembali daratan Tiongkok. Dalam situasi ini, terjadi pembatasan kegiatan pers politik dan pembungkaman kaum oposisi yang justru banyak berpengaruh di kalangan penduduk Taiwan asli. Keadaan ini berlaku sampai Chiang Kai Shek wafat.
Pemerintahan kepresidenan digantikan oleh putranya Chiang Ching Kuo sampai beliau wafat pada tahun 1980-an akhir. Pada masa ini kran kebebasan pers, politik dan mengemukakan pendapat dibuka secara perlahan-lahan. Meskipun masih terobsesi dengan upaya menguasai kembali Tiongkok daratan. Chiang Ching Kuo berusaha bersikap realistis dengan situasi yang ada. Dia tidak ingin mewarisi pemerintahan yang otoriter. Pada pemilu yang pertama, terpilihlah Lee Teng Hui yang juga dari kalangan partai KMT.
Pada masa pemerintahan Lee Teng Hui, hubungan dengan Tiongkok daratan mulai memanas karena mulai diwacanakannya kemerdekaan bagi Taiwan dengan nama Taiwan (Selama ini sebagian diplomat selalu tertukar dalam menggunakan nama Republik Cina dengan Republik Rakyat Cina). Selain itu, menggalang dukungan dari kalangan internasional, juga memantapkan dukungan dari negara-negara yang masih menjalin dukungan dengan Taiwan yang saat itu berjumlah 30 negara termasuk Afrika Selatan. Namun tamparan diplomatik diperoleh Taiwan ketika akhirnya Afrika Selatan akhirnya memindahkan hubungan diplomatiknya ke Tiongkok pada tahun 1997.
Presiden selanjutnya dijabat oleh Chen Shui-bian dari kalangan partai oposisi DPP yang juga putra asli Taiwan. RRC khawatir Taiwan benar-benar akan mewujudkan kemerdekaannya. Referendum yang diadakan Chen masih menghasilkan keadaan status quo. Tiongkok memprovokasinya dengan mengadakan latihan militer dan pengadaan persenjataan baik impor maupun swadaya. Pemilihan umum 2004 menghasilkan kemenangan tipis Chen Shui-bian terhadap lawannya Lien Chan dari partai oposisi sekarang, KMT yang menjadikannya menjabat presiden kedua kalinya. Namun partai Chen, DPP kalah dalam perolehan suara di Parlemen oleh KMT. Lien Chan juga kalangan oposisi lainnya James Soong justru melakukan pendekatan diplomatik dengan RRT.
Pada masa pemerintahan Chen Shui-bian, juga diupayakan penggalangan internasional agar Taiwan menjadi anggota PBB dengan alasan kekuatan ekonomi dan keberadaannya secara de facto yang juga diakui 29 negara di antaranya Kosta Rika. Namun kebanyakan negara-negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan umumnya adalah negara negara kecil atau negara dunia ketiga yang tidak memiliki potensi strategis dikalangan dunia internasional. Salah satu upayanya adalah program melirik ke selatan (Indonesia) dengan kunjungan tidak resmi wakil presiden Annete Lu ke Bali dan mengadakan pertemuan dengan pejabat tinggi setingkat menteri di Indonesia serta mengadakan konsesi konsesi terutama dibidang ekonomi di Indonesia yang masih terjerat krisis sejak krisis 1997. Akibat kunjungan ini, Indonesia menerima protes keras diplomatik oleh RRC karena Indonesia dianggap main mata dengan provinsi pembangkang itu .
Taiwan menikmati hubungan khusus dengan Amerika Serikat sekalipun hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dihentikan sejak kunjungan presiden Richard Nixon ke RRC pada tahun 1970-an. Namun hubungan diplomatik tidak resmi tetap berjalan melalui bidang ekonomi dan militer. Pada masa pemerintahan George W. Bush, Taiwan kembali dianggap penting oleh AS dalam usahanya membendung pengaruh Tiongkok khususnya dalam bidang perdagangan.
Hubungan diplomatik dengan negara-negara lain umumnya menggunakan jalur ekonomi dan perdagangan, sekaligus menjadi saluran hubungan diplomatik tidak resmi mengingat Taiwan secara riil merupakan kekuatan ekonomi Asia secara signifikan dan merupakan pintu gerbang para investor untuk melakukan investasi di kawasan ini selain Hong Kong dan Singapura.
Tiongkok berusaha melunakkan tawaran dengan memberikan kelonggaran kepada Taiwan dengan semboyan Satu Negara Dua Sistem (Republik Cina-Republik Rakyat Cina) dengan pilot proyek diterapkannya sistem itu di Hong Kong dan Makau ditambah dengan komunikasi politik dengan tokoh oposisi Taiwan dan rekonsiliasi politik antara Partai Komunis Cina dengan Partai Nasionalis (Kuomintang) yang pernah berseteru pada tahun 1930-1940-an itu. Namun perkembangan politik di Hong Kong, mundurnya ketua daerah otoritas khusus Hong kong Tung Chee-Hwa atas desakan RRT, naiknya Donald Tsang, tokoh moderat yang masih diikat secara politik oleh RRC dan sering terjadinya gejolak politik terutama dengan aktivis prodemokrasi membuat rakyat dan pemerintah Taiwan menolak tawaran halus RRC.
Status politik Taiwan
Satu masalah utama adalah terkait rapat dengan status politik Taiwan itu sendiri. Dengan keadaan iklim politik dunia yang berubah ke arah pengakuan Republik Rakyat Cina pada era tahun 1970-an dan 80-an, keinginan untuk mengambil kembali tanah besar Tiongkok semakin pudar dan semangat nasionalisme cinta terhadap pulau Taiwan itu sendiri semakin kukuh. Hubungan antara Republik Rakyat Cina di Tiongkok Daratan dan isu-isu terkait kemerdekaan Taiwan dan penyatuan kembali dengan Tiongkok terus mendominasi politik di Taiwan.
Skenario politik Republik Cina di Taiwan sekarang terbagi antara dua pihak dengan pihak Pan-Biru diketuai partai KMT dan dianggotai Partai Rakyat Utama (PFP) dan Partai Baru (NP) yang berpendirian pro-penyatuan semula dengan Tiongkok sementara pihak Pan-Hijau diketuai Parti Progresif Demokrat (DPP) dan dianggotai Uni Persekutuan Taiwan (TSU) yang berpendirian pro-Merdeka.
Para penyokong pihak Pan-Hijau menuntut kemerdekaaan Taiwan secara total dan formal dan menekankan Taiwan sebagai entitas berlainan dari Tiongkok. Nama 'Republik Cina' juga dicemooh dan dikatakan tidak ada. Kendatipun begitu, anggota Pan-Hijau yang lebih progresif mengatakan tidak perlu untuk menyatakan kemerdekaan secara formal karena Taiwan sekarang 'telah menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat'. Sebagian anggota kelompok Pan-Hijau ini telah bertindak dengan lebih ekstrim dan menerbitkan paspor untuk negara yang didakwa bernama "Republik Taiwan" itu.
Pada masa yang sama, pihak Pan-Biru menginginkan penyatuan semula dengan Tiongkok Daratan dan menyokong konsep Republik Cina sebagai satu simbol terkait dengan Tiongkok. Penyatuan kembali dengan Tiongkok Daratan sebagai satu negara dianggap akan terjadi pada masa depan yang dekat, dan hingga itu status quo kini, di mana Taiwan tidak merdeka secara formal, lebih disenangi. Dalam lawatannya ke tanah besar pada bulan April 2005 baru-baru ini, ketua parti KMT Lien Chan telah menggariskan kepercayaan partainya dalam konsep Satu Tiongkok yang mencakup keseluruhan Tiongkok termasuk Taiwan. Ketua partai PFP James Soong juga menyatakan sentimen yang sama semasa lawatannya ke tanah besar pada bulan Mei.
Pemerintah RRC di Tiongkok Daratan menyatakan pendiriannya bahawa konsep Republik Cina lebih mudah diterima dibandingkan suatu negara bebas "Republik Taiwan". Pemerintah RRC juga menganggap Taiwan sebagai entiti tidak sah, dan ia telah mengancam tindakan apapun untuk memerdekakan Taiwan akan dijawab dengan suatu pernyataan perang.

Hubungan luar negeri

Republik Cina yang didirikan di Tiongkok Daratan pada mulanya diakui oleh dunia kendati pemerintahannya tidak sekuat semasa dibelenggu para panglima perang dan perang saudara dengan RRC.
Sekarang, Republik Cina terus diakui oleh 25 negara yang kebanyakan adalah negara kecil di Amerika Selatan dan Afrika serta pemerintah Vatikan (Paus) di Roma. Republik Rakyat Cina mengadakan suatu kebijakan untuk tidak mengadakan hubungan diplomatik dengan negara manapun yang mengakui Republik Cina dan memaksa mereka mengeluarkan kenyataan menyokong tuntutan mereka terhadap Taiwan. Akan tetapi realitasnya adalah kebanyakan negara masih menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan walaupun secara tidak resmi. Pemerintah RRC membolehkan pernyataan ini dengan pemahaman bahwa ia merupakan suatu yang perlu tetapi sementara. Di negara-negara yang tidak mengakui Taiwan secara resmi, seringkali terdapat perwakilan Taiwan yang mengunakan nama Kantor Perwakilan Perdagangan dan Kebudayaan Taipei atau "Kantor Perwakilan Taipei" sebagai singkatan. Kantor ini memberi layanan membuat visa dan lain-lain perihal yang biasanya dikaitkan dengan Kantor Kedutaan. Negara-negara ini juga mempunyai perwakilan di Taiwan dibawah nama aneh seperti Institut Amerika di Taiwan yang merupakan kantor perwakilan de facto Amerika Serikat di Taiwan.
Republik Cina adalah salah satu pendiri badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan memegang kursi negara Cina di PBB hingga ditendang keluar oleh Resolusi PPB nomor 2758 dan diganti dalam semua organ dalam organisasi itu oleh Republik Rakyat Cina (RRT). Usaha Republik Cina untuk masuk kembali ke badan dunia itu ditolak sekalipun telah dicoba berkali-kali.
Bersama dengan masalah dengan Taiwan berkenaan daratan Tiongkok, Taiwan juga menghadapi hubungan yang kontroversial dengan Mongolia. Hingga tahun 1945, Taiwan menuntuk hak memerintah Mongolia akan tetapi desakan Soviet memaksanya mengakui kemerdekaan Mongolia. Sejurus setelah itu, Taiwan telah berpaling dan menuntut kembali wilayah Mongolia hingga tahun 1990-an. Tindakan Taiwan membatalkan penuntutannya terhadap wilayah Mongolia sekarang amat rumit karena pemerintah RRC akan menginterpretasikannya sebagai upaya untuk merdeka.

Struktur politik

Kepala pemerintahan Taiwan adalah Presiden, yang dipilih untuk masa jabatan 4 tahun dengan tiket bersama Wakil Presiden. Presiden mempunyai kekuasaan atas 4 cabang (Yuan) yaitu Yuan Eksekutif, Yuan Perwakilan, Yuan Kehakiman, dan Yuan Pengawas. Presiden melantik anggota Yuan Eksekutif sebagai anggota kabinetnya termasuk Perdana Menteri yang bertanggungjawab terhadap polisi dan pengendalian ketertiban.
Badan utama perwakilan merupakan Dewan Perwakilan Rakyat dengan 225 kursi dimana 168 darinya diisi oleh anggota hasil pemilu. Sisanya dibagikan secara proporsional antara keseluruhan yang diterima partai (41 kursi), wilayah seberang lautan 8 kursi) dan kursi khusus penduduk asli Taiwan (8 kursi). Para anggota dewan ini memiliki masa jabatan 3 tahun. Pada awalnya Dewan Konstituante Nasional, sebagai badan konstitusi dan wakil rakyat umumnya, mempunyai sedikit kekuasaan legislatif, akan tetapi dewan ini telah dihapuskan pada tahun 2005 dan kekuasaan untuk merancang konstitusi diserahkan kepada Yuan Perwakilan dan pemilih dari kalangan rakyat.

Pembagian pemerintahan lokal

Organisasi politik Republik Cina pada awalnya didasarkan atas konstitusi yang ditulis pada tahun 1947 di Tiongkok Daratan sebelum jatuhnya republik ke tangan komunis. Dengan itu, pembagian utama di bawah pemerintahan adalah dengan provinsi Taiwan dan sebagian provinsi Fujian yang dalam kenyataannya diperuntukkan bagi provinsi lain di negara Tiongkok yang tidak dapat digunakan. Namun demikian, status kota Taipei dan Kaohsiung telah ditetapkan menjadi wilayah Ryang mempunyai status sama seperti provinsi di bawah langsung pemerintahan pusat. Fungsi pemerintahan provinsi Taiwan dan Fujian dialihkan antara pemeintahan pusat dan pemerintah daerah Taiwan.
*       Provinsi Taiwan (semua): pulau Taiwan sendiri tidak termasuk kekuasaan Pusat, dengan daerah Penghu (Kepulauan Pescadores) 16 daerah Lima kota berstatus provinsi
*       Provinsi Fujian (cebisan): pulau-pulau kecil dekat tanah besar Tiongkok:
*   Daeran Kinmen(Quemoy)
*   sebagian dari daerah Lienchiang, yaitu Kepulauan Matsu
*       Dua wilayah khusus di bawah Pemerintah Pusat:
*   Kaohsiung
*   Taipei
Republik Cina juga menguasai Kepulauan Dongsha dan Pulau Taiping yang terdiri dari Kepulauan Laut Cina Selatan yang hak miliknya dipertikaikan. Di bawah perbatasan resmi Taiwan, mereka merupakan bagian wilayah pulau Hainan.
Tambahan pula, walaupun Taiwan tidak membatalkan tuntutannya terhadap Tiongkok Daratan (termasuk Tibet), Mongolia dan Tuva pada tahun 1991 pemerintahan RRC di kawasan-kawasan tersebut diakui, dan ini telah menimbulkan kebimbangan bahwa RRC bersiap untuk tidak lagi menuntuk wilayah-wilayah berkenaan. Satu sebab kenapa Taiwan tidak pernah secara resmi membubarkan tuntutan mereka terhadap wilayah-wilayah ini adalah karena rasa takut kepada ancaman pemerintah RRC untuk menyerang Taiwan atas persiapan apapun untuk merdeka.
Pemerintahan DPP dibawah Chen Shui-bian tidak menghiraukan tuntutan-tuntutan lama ini dengan mendirikan kantor perwakilan Taiwan di ibu negara Mongolia, Ulan Bator. Peta-peta resmi masih menampakkan 35 provinsi di tanah besar dan bukannnya 23 seperti yang ditunjukkan oleh peta RRT yang merupakan realitas masa kini. Partai pemerintah DPP telah menghapuskan syarat yang mewajibkan pembuat peta Taiwan menunjukkan perbatasan resmi Taiwan.

Kependudukan

Penduduk Republik Cina (Taiwan) umumnya bertenis Cina terutama memiliki hubungan erat dengan wilayah Tiongkok di daerah Fujian dengan sub etnis Hokkien, sub etnis yang juga terdapat di negara-negara kawasan Asia Tenggara yang umumnya hidup dari sektor perdagangan, bahkan secara riil adalah penggerak roda ekonomi di kawasan itu. Selain itu juga imigran dari Tiongkok terutama sejak Perang Dunia II dan Perang saudara di Tiongkok daratan pada tahun 1940-an itu. Juga ada penduduk Taiwan asli (juga disebut suku asli/aborijin Taiwan yang berbahasa Austronesia), para imigran dari India, Filipina dan Indonesia baik yang tinggal menetap menjadi warganegara Taiwan atau yang menjadi pekerja migran.

 Ekonomi

Taipei 101, bangunan tertinggi di dunia
Ekonomi Taiwan sebelum abad ke-20 hampir keseluruhannya berbentuk pertanian. Namun pertanian kini hanya menyumbang 2% PDB, kurang dari 35% pada tahun 1952. Industri-industri yang dahulunya dijalankan buruh kini diambil alih oleh keuangan dan teknologi yang intensif. Taiwan telah menjadi mitra beberapa buah negara seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan termasuk di Tiongkok Daratan; kini terdapat 50.000 perusahaan Taiwan di negara Tiongkok.
Semasa penjajahan Jepang (1895-1945), industrinya mulai dibangun, dengan orang Jepang membangun sebagian besar infrustruktur yang menolong ekonomi Taiwan dengan pesat. Contohnya landasan kereta api yang menghubungkan utara dan selatan Taiwan. Berbeda dengan keadaan politik Taiwan yang selalu bergejolak baik karena kepentingan partai politik di Taiwan, juga karena pengaruh tekanan dan kepentingan RRC, di sektor ekonomi Taiwan tumbuh dengan pesat, khususnya di bidang industri dan perdagangan selain sektor pertanian dan pariwisata.
Republik Cina modern mempunyai ekonomi kapitalis yang dinamis dengan berkurangnya keterlibatan pemerintah dalam pekerjaan dan perdagangan asing. Di samping ini, beberapa bank dan perusahaan umum milik republik juga telah diswastanisasikan. Pertumbuhan PDB sekitar 8% dalam tiga dekade yang telah berlalu dengan ekspor yang banyak membantu. Jurang surplus perdagangan juga agak banyak, dan simpanan mata uang asing menjadi yang ketiga terbesar di dunia.
Saat ini, ekonomi Taiwan bergerak dibidang industri jasa konstruksi, perbankan, industri elektronika, komputer serta semikonduktor yang sudah diakui kualitasnya di pasar internasional, perkapalan, jasa penerbangan dan transportasi. Sebelumnya, industri di Taiwan bergerak di bidang barang-barang domestik dan rumah tangga bahkan pada masa lalu, Taiwan dikenal sebagai penghasil barang-barang tiruan dari produk Jepang dengan kualitas di bawah kualitas produk made in Japan khususnya dikalangan pasar Indonesia, produk made in Taiwan berkonotasi produk tiruan dari produk Jepang.
Taiwan memiliki pertumbuhan ekonomi dan ketahanan ekonomi yang cukup kuat di kawasan ini. Karena itu, bersama-sama dengan Korea Selatan, Singapura dan Hong Kong, Taiwan dimasukkan dalam daftar negara-negara Industri Baru yang sudah menunjukkan ketangguhannya terutama dalam menghadapi krisis 1997.
Taiwan memiliki pusat jasa di bidang pelayaran, kargo dan penerbangan yang memiliki reputasi cukup baik dan cukup kuat. Pelabuhan Kaohsiung merupakan pelabuhan kargo yang melayani arus barang ekspor impor dari dan menuju berbagai kawasan di dunia, sebagaimana pelabuhan Singapura dan Rotterdam di Eropa.
Taiwan juga merupakan pintu gerbang investasi ekonomi di kawasan ini selain Hong Kong dan Singapura. Investasi dan pertumbuhan ekonomi RRT juga melalui negeri ini sekalipun sering terjadi pergesekan di bidang politik.
Disebabkan pendekatannya yang konservatif kepada keuangan dan semangat kewirausahaannya yang tinggi, ekonomi Taiwan tidak banyak terpengaruh dibandingkan negara-negara tetangganya pada krisis moneter 1997 di Asia. Akan tetapi, ekonomi dunia yang perlahan dan kebijakan yang tidak cakap telah memungkinkan ekonomi Taiwan terpuruk pada tahun 2001 yang lalu, yang pertama semenjak 1947. Disebabkan sumber tenaga buruh didatangkan dari Tiongkok Daratan, pengangguran juga bertambah buruk dan dijadikan isu semasa Pemilu tahun 2004 lalu.
Namun Taiwan mengalami pukulan ekonomi sejak berjangkitnya wabah SARS dan Flu burung (Avian flu) di wilayah ini, bersama-sama dengan RRC dan Singapura pada tahun 2003. Sekalipun wabah ini sudah bisa diatasi, pemerintah Taiwan sangat berhati-hati untuk mencegah terulang kembali wabah penyakit ini yang juga menyebabkan terhentinya pertumbuhan ekonomi terutama di sektor perdagangan dan pariwisata.
Karena Pemerintah RRC membantah Taiwan mempunyai perhubungan resmi dengan negara-negara lain, Taiwan seringkali menyertai badan ekonomi dunia dibawah nama yang agak pelik seperti Wilayah Bebas Cukai Asing Taiwan, Penghu, Kinmen dan Matsu (台灣、澎湖、金門及馬祖個別關稅領域) di bawah Organisasi Perdagangan Dunia, dan Cina Taipei di bawah APEC.


Budaya

Budaya Taiwan masa kini mengalami transformasi yang besar hasil pemisahannya dengan tanah besar Tiongkok yang telah mencecah lebih dari 100 tahun. Taiwan kini mempunyai budaya tersendiri dengan bersumberkan budaya Tiongkok, budaya Jepang dan budaya Amerika Serikat, terutama dalam politik dan arsitektur. Penduduk asli Taiwan juga mempunyai budaya mereka sendiri. Kesenian, tradisi nenek moyang, dan budaya pop merangkumi corak pelbagai motif berdasarkan Asia dan Barat.
Dewan Konser Nasional di Taipei


Penari yang memakai baju penduduk asli Taiwan
Setelah pindah ke Taiwan, pemerintah KMT bertindak melestarikan budaya Tiongkok. Pemerintah melaksanakan pelbagai gerakan tulisan kaligrafi Tiongkok, lukisan seni Tiongkok, seni moyang Tiongkok dan opera Tiongkok. Salah satu daya tarik kota Taipei adalah Museum Nasional Cina yang mempunyai lebih dari 650.000 koleksi perunggu, giok (jade), kaligrafi, lukisan dan porselen Tiongkok. Kerajaan KMT di bawah Chiang Kai-Shek telah memindahkan koleksi ini dari Beijing pada tahun 1949 semasa melarikan diri ke Taiwan. Koleksi ini dipercaya menjadi sebagian harta budaya Tiongkok, dan hanya 1% yang dipamerkan pada setiap periode masa.
Berkaraoke merupakan salah satu aktivitas yang degemari di Taiwan, hasil pengaruh Jepang. Suatu lagi contoh adalah Panchinko.
Minuman Taiwan juga telah berhasil dikenali merata di seluruh dunia. Teh berbuih dan teh susu merupakan minuman Taiwan yang terkenal di Malaysia, Eropa, Kanada dan Amerika Serikat.
Taiwan juga menerbitkan film-film berkualitas setiap tahun. Sutradara terkenal dari Taiwan antara lain Ang Lee yang mendapat nama dari film besutannya Crouching Tiger, Hidden Dragon dan Eat Drink Man Woman.
Kira-kira 80% orang Taiwan merupakan bangsa etnik Han dan bisa bercakap bahasa kebangsaan, yaitu Bahasa Mandarin sekali dengan Bahasa Hokkian yang berasal dari selatan sungai Min di provinsi Fujian di Tiongkok Daratan. Bahasa Hokkian ini yang dikenali sebagai Taiyu di Taiwan merupakan bahasa yang sama yang dituturkan oleh kebanyakan orang Tionghoa-Indonesia. Golongan pro-Merdeka di Taiwan telah mempromosikan bahasa ini sejak tahun 1990-an, tanpa menyadari bahwa bahasa ini hanya sekadar salah satu dialek yang dituturkan di Tiongkok Daratan. Terdapat lagi 10% penduduk Taiwan yang menggunakan bahasa Hakka. Golongan penduduk asli, walaupun mempunyai bahasa sendiri, juga bisa bertutur dalam bahasa Mandarin dan Hokkian.
Kelenteng Longshan di kota Taipei merupakan contoh bangunan yang dibangun dengan pengaruh selatan Tiongkok, suatu ciri yang dijumpai pada kebanyakan bangunan lama di Taiwan.
Gerakan Setempat Taiwan terus menjadi sumber berkembangnya budaya Taiwan yang berbeda daripada Tiongkok Daratan, sebagai suatu reaksi terhadap pemerintahan tangan besi KMT dan permusuhan RRC. Politik identitas dengan lebih 100 tahun pemisahan Taiwan dengan tanah besar dengan 50 tahun daripadanya di bawah pemerintahan Jepang, terus mnjadi isu dan mewujudkan perbedaan budaya dengan Tiongkok di tanah besar dalam pelbagai bidang, antara lain masakan, film, fotografi, opera dan musik.
*        

Sistem kalendar

Menuruti tradisi kekaisaran menggunakan nama kaisar Tiongkok sebagai rujukan era dan tahun pemerintahan, dokumen-dokumen resmi Taiwan dan kebanyakan orang Taiwan masih mengguna Min Guo (Bahasa Tionghoa: 民國, pinyin: míngúo, yang berarti: "Negara Rakyat" atau dalam hal ini, "Republik") sistem mennomorkan tahun diri tahun 1912 sebagai tahun pendirian Republik China. Seperti contoh, tahun 2006 adalah tahun ke-95 'Min Guo' ataupun tahun ke-95 Republik China (jiu shiwu) nian" (民國九十五年) dalam bahasa Tionghoa. Pada kebiasaannya nama era Tiongkok berkarekter dua, Min Guo adalah singkatan nama panjang ini. Kalender Juche yang digunakan di Korea Utara yang bermula dengan kelahiran Kim Il Sung pada tahun 1912 juga menggunakan sistem yang sama.

Militer

Saat ini Republik Cina mempunyai angkatan bersenjata yang besar dengan tujuan menentang Republik Rakyat Cina di daratan yang masih memerangi Taiwan. Dari pengunduran Taiwan dari tanah daratan pada tahun 1949 hingga tahun 1970-an, misi utama militer adalah 'mengambil kembali tanah daratan'. Dengan keadaannya sekarang, militer Taiwan lebih berfokus pada Angkatan Udara dan Angkatan Laut daripada Angkatan Darat.
Taiwan (Republik Cina), memiliki kekuatan militer yang mencakup Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Sejak kepindahan pemerintahan nasionalis ke Taiwan setelah kekalahannya dengan pihak komunis (1949), Taiwan memperoleh bantuan persenjataan dari Amerika Serikat dan Eropa Barat dalam usaha membendung kekuatan komunis ke selatan. Taiwan memanfaatkan hubungan tersebut dengan memperoleh bantuan teknik dari sistem persenjataan barat sehingga Taiwan memiliki industri militer sendiri yang juga diekspor (meskipun terbatas pada persenjataan ringan seperti amunisi dan senapan otomatis).
Pada tahun 1970-1980-an ketika hubungan diplomatik antara Taiwan dengan Amerika Serikat putus, Taiwan masih tetap mendapatkan persenjataan dan hubungan militer dengan AS meskipun ditentang oleh RRC. Namun Taiwan khawatir hubungan tersebut sewaktu waktu terganggu, sehingga untuk menghadapi RRC, Taiwan berusaha untuk memenuhi kebutuhan militernya sendiri didukung dengan kemampuan industri teknologi tinggi yang dimilikinya. Sebagai contoh Angkatan Udara Taiwan mampu memenuhi kebutuhannya dengan memproduksi pesawat tempur buatan sendiri (sekalipun dengan bantuan teknis kontraktor militer Amerika Serikat seperti General Dynamics) IDF (Indigenous Defense Fighter) Ching Kuo (diambil dari nama presiden Taiwan Chiang Ching Kuo) selain pasokan F-16 dari Amerika Serikat dan Mirage-2000D dari Perancis. Kementerian Pertahanan juga telah merencanakan memesan kapal selam diesel dan baterai anti-peluru dari Amerika Serikat untuk pertahanan, tetapi telah dihalangi pihak Pan-Biru (oposisi Yuan Perwakilan) pada 2005. Terdapat banyak peralatan perang yang telah dibeli oleh Taiwan dari Amerika Serikat di bawah UU Hubungan Taiwan. Pada masa lalu, Taiwan juga telah membeli peralatan pertahanan dari negara Perancis dan Belanda.
Kekuatan militer Taiwan difokuskan untuk bertahan dari serangan terutama RRC, yang saat ini hanya melakukan provokasi-provokasi militer dengan mengadakan latihan gabungan di Selat Taiwan. Meskipun sebenarnya di atas kertas jumlahnya tidak sebanding (Taiwan memiliki 600.000 personel aktif Angkatan Darat sedangkan RRC memiliki 3 juta tentara Angkatan Darat, 4000 pesawat tempur untuk Angkatan Udara RRT dengan 1000 pesawat tempur Taiwan). Bahkan pengamat-pengamat militer RRC selalu sesumbar dengan mengatakan mampu menduduki Taiwan dalam hitungan jam. (Meski kenyataan politik, militer di lapangan tidak selalu benar belum lagi dampak internasional khususnya Amerika Serikat). Pada masa lalu Taiwan diduga memiliki senjata nuklir untuk mengimbangi senjata nuklir RRC karena potensi dan kemampuannya untuk itu.
Republik Taiwan telah melaksanakan program mengurangi anggotanya dari sekitar 430.000 orang pada tahun 1990-an mengikuti kemajuan alat perangnya. Umur minimal untuk menjadi prajurit militer republik ini adalah 18 tahun. Tetapi sebagian program pengurangan anggota ini menunjukkan bahwa sebagian anggota dipindahkan ke badan pemerintahan lain atau industri yang relevan dengan militer. Salah satu rencana sekarang adalah memodernkan militer menjadi tentara profesional pada dekade yang akan datang dan membatasi Wajib Militer menjadi 3 bulan.
Taiwan juga memiliki hubungan militer dengan Singapura. Singapura menempatkan personel militernya di tempat itu karena keterbatasan wilayah yang dimilikinya terutama untuk kepentingan latihan militer. Bahkan pemerintah Singapura pada masa PM Goh Chok Tong pernah meminta RRC agar memberitahukan Singapura terlebih dahulu apabila RRC menyerang Taiwan.





Kota-kota Utama Taiwan
中国国际广播电台 / Taibei
Kota Taibei terletak di bagian utara pulau Taiwan, luas seluruhnya 272 kilometer persegi, merupakan kota terbesar di pulau Taiwan. Jumlah penduduknya 2,7 juta jiwa, merupakan seper delapan jumlah total penduduk Taiwan.
Taibei adalah pusat industri dan perdagangan Taiwan, kebanyakan perusahaan, bank, toko yang berskala terbesar di Taiwan menempatkan markas besarnya di Taibei , sehingga dengan Kota Taibei sebagai pusatnya , termasuk kabupaten Taibei, Taoyuan dan kota Jilong, telah membentuk kawasan industri dan niaga yang terbesar di propinsi Taiwan.
Taibei merupakan pula pusat kebudayaan dan pendidikan Taiwan. Di Taibei terdapat 24 perguruan tinggi antara lain Universitas Taiwan, Universitas Politik Taiwan dan Univeritas Pendidikan Guru Taiwan yang terkenal. Selain itu, pusat penerangan, penertiban, radio dan televis Taiwan serta perpustakaan dan museum terbesar Taiwan juga ditempatkan di Taibei.
Transportasi Taibei sangat maju, merupakan salah satu pusat perhubungan kereta api dan jalan raya. Pelabuhan Jilong dan Danshui adalah muara Taibei. Bandara Songshan Taibei adalah bandara internasional nomor dua di Taiwan.  

Gaoxiong
Kota Gaoxiong seluas sekitar 150 kilometer persegi, jumlah penduduknya 1,4 juta jiwa. Kota Gaoxiong merupakan sebuah kota yang relatif awal dibangun , bersejarah panjang dan serta pesat perkembangannya industri dan perdagangannya di pulau Taiwan .
Gaoxiong adalah basis indusri utama propinsi Taiwan, pabrik penyulingan minyak, pabrik baja dan galangan kapalnya terbilang yang terbesar di Taiwan. Industri eletronik, permesinan , semen, pupuk kimia, aluminium dan gula juga cukup maju . Gaoxiong adalah pula pusat produksi perikanan Taiwan, industri perikanan samuderanya menempati urutan pertama di Taiwan.
Perhubungan laut, darat dan udara Gaoxiong sangat maju. Pelabuhan Gaoxiong merupakan pelabuhan air dalam yang terkenal , 38 buah kapal raksasa bertonase puluhan ribu ton dapat berlabuh serempak di pelabuhan tersebut. Volume bongkar muat Gaoxiong pertahunnya menempati urutan keempat di dunia menyusul Hongkong, Singapura, Rotterdam. Bandara internasional Gaoxiong memiliki dinas penerbangan internasional dan lokal yang rutin maupun tidak rutin. Dari Taibei ke Gaoxiong, dengan pesawat terbang hanya diperlukan waktu 40 menit, sedang dengan kereta api atau mobil sekitar 4 jam.
Kota Gaoxiong merupakan kota yang indah, tidak ada musim dingin, dan sepanjang tahun terlihat pemandangan tropis.
Taizhong
Taizhong terletak di Taiwan Barat, merupakan kota besar nomor tiga di Taiwan dan sekarang telah menjadi pusat kebudayaan, pendidikan, ekonomi dan perhubungan di Taiwan Tengah. Jumlah perguruan tingginya hanya di bawah Taibei. Taizhong juga adalah pusat budaya agama Budha Taiwan. Taizhong selalu adalah kota yang paling rapi dan bersih di Taiwan.
Tainan
Tainan terletak di pesisir barat-daya Taiwan, adalah kota besar nomor empat di Taiwan, merupakan kota yang paling kuno di Taiwan. Sebelum Taibei dijadikan ibu kota Propinsi Taiwan, Tainan selalu adalah pusat politik, ekonomi, kebudayaan Taiwan. Di kota Tainan terdapat banyak tempat peninggalan sejarah dan tempat pemandangan yang terkenal . Tainan adalah sebuah kota yang sangat tebal suasana agamanya , di seluruh kota tersebut terdapat 200 lebih kuil dan gereja, penganut agama Budha dan Dao di Tainan paling banyak , umat Kristen dan Katoliknya juga banyak .

Kota Jilong
Jilong terletak di Taiwan Utara, menghadap Laut Timur, adalah sebuah kota pelabuhan.Jilong merupakan salah satu kota yang agak awal di kembangkan di pulau Taiwan , perhubungannya maju, industri perkapalan, kimia, batu bara dan pengolahan hasil airnya cukup berkembang. Jilong merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang penting, jumlan produksi ikan merupakan seperlima produksi total seluruh propinsi. Lebih 200 hari dalam satu tahun di Jilong turun hujan, sehingga Jilong dijuluki sebagai pelabuhan hujan.
Xinzhu
Kota xinzhu terletak di dalam kabupaten Xinzhu, adalah kota iptek dan kebudayaan yang penting di pantai barat Taiwan, Universitas Tsinghua, Universitas Perhubungan dan zona industri iptek Xinzhu yang disebut sbagai Lembah Silikon Taiwan semuanya berada di Xinzhu.
Jiayi
Kota Jiayi terletak di kabupaten Jiayi, waduk terbesar Taiwan, waduk Zengwen terletak di sana.
2. The intention of this paper is to show how Humanistic Buddhism developed over 2500 years ago and has "re-become" in today's world due in part to the determined and steadfast efforts of Grand Master Hsing Yun of the Fo Guang Shan Buddhist Order which has its main temple in southern Taiwan. Latar Belakang Pengembangan Humanistic  dan Engage Buddhism di Taiwan
Dalam makalah ini adalah untuk menunjukkan bagaimana Humanistic Buddhisme dikembangkan lebih dari 2500 tahun yang lalu dan telah "kembali menjadi" di dunia saat ini karena sebagian ke ditentukan dan sabar upaya Grand Master Hsing Yun dari Fo Guang Shan Pesanan yang memiliki candi utama di selatan Taiwan. From its beginnings in northern India by Sakyamuni Gautama to its current renaissance, Buddhism has gone through many transformations and developments. Dari awal di utara India oleh Sakyamuni Gautama kembali ke kondisi saat ini, Buddhisme telah melalui banyak perubahan dan perkembangan. Grand Master Hsing Yun has attempted to capture the original essence of the Buddha's teachings, especially those related to applications in today's world, as well as to developing new interpretations appropriate to current needs. Grand Master Hsing Yun berusaha untuk menangkap asli sari dari ajaran Buddha, terutama yang berhubungan dengan aplikasi di dunia saat ini, serta untuk mengembangkan interpretasi baru yang sesuai untuk kebutuhan saat ini. He has built his beliefs as well as actions not only on the original teachings of the Buddha but also on the experiences and insights of previous masters such as the 6th Patriarch of Ch'an, Ven. Dia telah dibangun itu kepercayaan serta tindakan tidak hanya pada asli ajaran Buddha tetapi juga pada pengalaman dan pemahaman master sebelumnya seperti 6th Patriark Ch'an, Ven. Hui Neng, and Ven. Hui Neng, dan Ven. Tai Xu. Tai Xu.

The Buddha taught ways for transcending earthly suffering as well as how to deal with day-to-day issues in this lifetime.
           Buddha mengajarkan cara untuk transcending duniawi menderita serta bagaimana untuk menangani sehari-hari dalam masalah ini seumur hidup. He advocated equality of every human, the interconnectedness of all sentient beings, the sanctity of life and created principles related to developing positive living. In building upon these humanistic ideals, the Grand Master promotes integrating the Buddha's teachings of kindness, compassion, joyfulness and equanimity into daily life for the benefit of both self and others. Dia diajukan kesetaraan setiap manusia, yang interconnectedness mahluk dari semua makhluk, yang kesucian hidup dan membuat prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pengembangan positif hidup. Di atas bangunan ini humanistic cita-cita, Grand Master mempromosikan antara ajaran Budha dari berbagai kalangan, iba, joyfulness dan ketenangan dalam kehidupan sehari-hari untuk kepentingan diri sendiri dan orang lain baik. He has created a world-wide network of temples and chapters which work to bring Buddhism to every corner of this planet. Dia telah membuat jaringan di seluruh dunia untuk membawa Buddhisme ke setiap sudut planet ini. It is his hope that through this process a Pure Land can be developed here so that all sentient beings can positively live their lives in order to move on to the higher levels of existence such as Bodhisattvahood, Buddhahood and Nirvana. Ini adalah harapan bahwa melalui proses ini Tanah i yang dapat dikembangkan di sini sehingga semua mahluk yang dapat positif kehidupan mereka untuk melangkah ke tingkat yang lebih tinggi seperti keberadaan Bodhisattvahood, Buddhahood dan Nirwana.

This paper shows how the Grand Master emerged out of the chaos of 1940s China to create the system of Fo Guang Shan which is substantially influencing many cultures through his writings, teachings and social actions. Finally, the future of Humanistic Buddhism is explored through studying the current structure of Fo Guang Shan and obtaining viewpoints from many members within it including the Grand Master himself.
Tulisan ini menunjukkan bagaimana Grand Master muncul dari kekacauan dari tahun 1940an Cina untuk menciptakan sistem Untuk Guang Shan yang substansial mempengaruhi banyak budaya melalui tulisannya, ajaran dan tindakan sosial. Akhirnya, masa depan Humanistic Buddhisme digali melalui mempelajari Untuk saat ini struktur Guang Shan dan mendapatkan pandangan-pandangan dari banyak anggota termasuk di dalamnya Grand Master dirinya.
We are living in a modern era. Kita hidup di era modern. Buddhism must change its traditional ways by coming out of the forest and entering into society. Buddhisme harus mengubah cara tradisional oleh keluar dari hutan dan masuk ke dalam masyarakat. We must expand the functions of temples to serve the community through involvement in families, nations and the world ... Kami harus memperluas fungsi candi untuk melayani masyarakat melalui keterlibatan dalam keluarga, bangsa dan dunia ... [i]n order to promote harmony, understanding and friendship among all humans. [i] n untuk mempromosikan kerukunan, pemahaman dan persahabatan di antara semua manusia. (Grand Master Hsing Yun) (Grand Master Hsing Yun)

Focus of this Paper Fokus pada Kertas

This paper on Humanistic Buddhism (hereafter written as HB), attempts to describe and explain the essence of Grand Master Hsing Yun's ideas, teachings and practices.            Tulisan ini pada Humanistic Buddhisme (selanjutnya ditulis sebagai HB), mencoba untuk menjelaskan dan menjelaskan inti Grand Master Hsing Yun gagasan, ajaran dan praktek. Because no one can fully or accurately interpret another's beliefs, and Karena tidak ada yang bisa sepenuhnya akurat atau mengartikan lain kepercayaan, dan because of the continuous "re-forming" of HB in today's world, this presentation is a limited exposition based on my extensive readings, first-hand experiences, interviews and personal practice over the past several years. karena terus "membentuk kembali" dari HB di dunia saat ini, presentasi ini eksposisi terbatas berdasarkan luas bacaan saya, pertama-tangan pengalaman, wawancara dan praktek pribadi selama beberapa tahun. In addition, relevant written material related to the above topic has been incorporated in this discourse as supportive testimony. I will provide the reader the Grand Master's perspective expressed within these parameters in which I have been working. [*] Selain itu, bahan tertulis yang relevan yang berkaitan dengan topik di atas telah digabungkan dalam wacana ini sebagai pendukung kesaksian. Saya akan memberikan pembaca Grand Master pandangan ini dinyatakan dalam parameter di mana saya telah bekerja.
The "what" (content) of HB will make up the core work of this paper, but also the "how" and the "why" are included as well because, according to Fernando; the "why" and "how" determine the "what" (see Antony Fernando, p. 127). The "apa" (konten) dari HB akan menyalakan inti pekerjaan ini kertas, tetapi juga "bagaimana" dan "mengapa" adalah termasuk juga karena, menurut Fernando, dengan "mengapa" dan "bagaimana" menentukan "apa" (lihat Antony Fernando, hal 127). Without the "how" and "why", the "what" cannot be adequately understood. Tanpa "bagaimana" dan "mengapa", yang "apa" tidak dapat dipahami secara memadai. I believe that to deal with a topic as diverse and profound as HB, we need a broader vision than that obtained from basic information only. Saya percaya bahwa untuk berurusan dengan topik yang beragam dan besar sebagai HB, kami memerlukan lebih luas dari visi yang diperoleh dari dasar informasi saja. Therefore, this paper will illustrate the content of Grand Master Hsing Yun's teachings as completely as possible, but also their origin and the process used in their development. Oleh karena itu, makalah ini akan menjelaskan tentang isi Grand Master Hsing Yun ajaran sebagai sepenuhnya mungkin, tetapi juga asal mereka dan proses yang digunakan dalam pembangunan mereka. The results of those ideas/beliefs/teachings put into practice in today's world will also be presented. Hasil yang ide / kepercayaan / ajaran dipraktikkan di dunia saat ini juga akan disajikan. In this way the reader can sense, at a deeper level, the meaning of the Grand Master's words in the context of HB. Dengan cara ini pembaca dapat rasa, di tingkat yang lebih dalam, arti dari kata Grand Master dalam konteks HB. Both the historical and current contributions of Grand Master Hsing Yun will be offered. Baik sejarah dan saat ini kontribusi dari Grand Master Hsing Yun akan ditawarkan. As far as possible, HB will also be related to the original Buddhist teachings by illustrations, references, quotes and explanations. Sejauh mungkin, HB juga akan dikaitkan dengan ajaran Buddha asli oleh gambar, referensi, harga dan penjelasan.
The main purpose of this paper, then, is to "bring him to life" for the English speaking community, so that more people can better understand Grand Master Hsing Yun's contributions, their background, history and application in today's world. Tujuan utama dari makalah ini, kemudian, adalah untuk "membawa dia ke kehidupan" untuk berbahasa Inggris masyarakat, sehingga lebih banyak orang dapat lebih memahami Grand Master Hsing Yun kontribusi, mereka latar belakang, sejarah dan aplikasi di dunia saat ini.

A BRIEF BACKGROUND OF THE DEVELOPMENT OF HUMANISTIC BUDDHISM Latar Belakang Pengembangan HUMANISTIC

Master Hsing Yun has demonstrated that the deep-rooted pragmatism of Buddhism makes it a religion valid today and for all times.            Master Hsing Yun telah menunjukkan bahwa jauh-berakar pragmatisme Buddha menjadikannya sebuah agama dan hari ini berlaku untuk semua kali. In addition to this, he shows us how to apply the teachings of the Buddha to our daily lives... Selain ini, dia menunjukkan kepada kita bagaimana untuk menerapkan ajaran Buddha untuk kehidupan sehari-hari kami ... [It is]---------------------------------
* .Seringkali dunia Barat belum mengembangkan kosa kata mengungkapkan banyak yang ngotot Buddha. Even our most suitable English words do not yet have the depth of associations needed to convey the full meaning of the traditional terms. In writing this research paper I often paraphrase, synthesize, and/or summarize the Grand Master's writings (from English translations). Bahkan kami paling cocok kata Inggris belum memiliki kedalaman asosiasi diperlukan untuk menyampaikan penuh arti dari istilah tradisional. Dalam penelitian karya tulis ini sering saya dgn kata lain, mempersatukan, dan / atau merangkum Grand Master tulisan (dari Bahasa Inggris). Also, certain pertinent statements by him I do quote directly with suitable references (if available) for the reader. Juga, pernyataan tertentu terkait dengan dia saya lakukan dengan kutipan langsung sesuai referensi.
"HB is a new lotus blossom rising out of the mud and opening up to the world. " (Grand Master Hsing Yun) "HB adalah teratai mekar baru naik dari lumpur dan bermuara ke dunia." (Grand Master Hsing Yun)
Early Years in Mainland China Awal tahun di daratan Cina
He was born into a mid-level, peasant family in rural Jiangdu, Jiangsu Province of Eastern China in 1927 which was at the time in great social/political turmoil and under tremendous stress. Both poverty and civil war were rampant in the countryside where his new life began. Master Hsing Yun,  dilahirkan ke dalam tingkat pertengahan, keluarga petani di pedesaan Jiangdu, Jiangsu Provinsi Cina Timur pada tahun 1927 yang pada saat di sosial / politik dan gejolak di bawah tekanan besar. Kedua kemiskinan dan perang saudara yang marak di daerah pedesaan di mana ia hidup baru dimulai. Hsing Yun's grandmother had been a devout Buddhist since she was seventeen. She was an important role model for him, especially her industriousness, frugality, kindness and ability to cope with the conditions in which they were forced to live. Hsing Yun's nenek yang telah taat Buddha sejak dia tujuh. Dia merupakan panutan bagi dia, terutama dia industriousness, kesederhanaan, baik dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi di mana mereka dipaksa untuk hidup. Under her influence, he began a vegetarian diet when he was only four years old. Dalam memberi, ia mulai suatu diet vegetarian ketika ia hanya empat tahun. Somewhat later he attended a local primary school where he was considered a brilliant student. Agak kemudian ia menghadiri sekolah dasar lokal di mana dia dianggap sebagai pelajar cemerlang.

"Mother I will be your pride!", said Hsing Yun, when he was reportedly only 10 years old. "Ibu saya akan menjadi kebanggaan!", Kata Hsing Yun, ketika dia dilaporkan hanya 10 tahun. The economy at home, as underdeveloped as it was then, required that we cross a canal by boat to make purchases on the other side. Ekonomi di rumah, sebagai terbelakang karena itu, diperlukan bahwa kami lintas kanal oleh sebuah kapal untuk melakukan pembelian di sisi lain. During the Sino-Japanese war, no one would risk boating across even for ten or twenty cents. Selama perang Sino-Jepang, tidak akan satu malam di seluruh risiko bahkan untuk sepuluh atau dua puluh sen. On seeing this, I, then but ten, volunteered my service. Pada melihat ini, saya, tetapi kemudian sepuluh, saya secara sukarela layanan. I would strip to my waist, tie my shirt around my forehead, and plunge right into the moving stream. Saya akan strip ke pinggang saya, saya mengikat kemeja saya sekitar dahi, dan terjun ke kanan bergerak streaming. In no time I would return with everything everybody had wanted. Dalam waktu saya tidak akan kembali dengan semua orang yang ingin segalanya. The villagers, giving me the thumbs-up, would say, 'That second brother from the Li family sure is something!' Penduduk desa, saya memberikan acungan jempol, akan berkata, 'Yang kedua saudara Li dari keluarga yang tidak yakin! " Realization of this unmistakable pride in my mother's smile reassured me and I even vowed, 'I'm going to be better still!' Realisasi ini terang saya bangga ibu tersenyum reassured me dan saya bahkan bernazar, 'Saya akan tetap lebih baik! " (p. 6, Balley)  
The following year, during the Sino-Japanese War, he escorted his fragile mother on a quest to find his father who had left home to do some business, but never returned. Tahun berikutnya, selama Perang Sino-Jepang, dia escorted itu rentan pada ibu yang berterusan untuk menemukan ayahnya yang telah meninggalkan rumah untuk melakukan bisnis, namun tidak pernah kembali. On the way they passed Qixia Shan temple and monastery near Nanjing. Dalam perjalanan mereka lulus Qixia Shan candi dan biara dekat Nanjing. For some reason he gave the abbot Zhi Kai his word that he would receive the tonsure and renounce worldly life. Untuk beberapa alasan ia memberi abbot Zhi Kai firman-Nya bahwa ia akan menerima mencukur ubun-ubun dan meninggalkan kehidupan duniawi. His mother, held back her tears upon seeing his determination. She returned to Jiangdu alone. Ibunya, diadakan kembali dia melihat air mata atas penetapan itu. Dia kembali ke Jiangdu sendiri. Again he said quietly, "Mother, don't Sekali lagi ia berkata tenang, "Ibu, tidak
worry. cemas. I will be your pride!" Saya akan menjadi kebanggaan! "
Hsing Yun became a `sraama.nera (novice monk), was fully ordained at the age of 14 (the usual age was 18) and began receiving his moral education at Qixia Vinaya Hsing Yun menjadi `sraamanera (bibit biarawan), adalah sepenuhnya ditahbiskan pada usia 14 (biasa umur 18) dan ia mulai menerima pendidikan moral di Qixia Vinaya p.school and Jiao Shan Buddhist College which was noted for its hall dedicated to the combined practice of Ch'an meditation and Pure Land devotion. sekolah dan Jiao Shan College Buddha yang dikenal dengan balai didedikasikan untuk gabungan praktek meditasi Ch'an Sucii Tanah dan kesetiaan.
The traditional temple teaching was by disciplining and reprimanding and not guiding and encouraging. Barring novices from returning home was based on the fear that exposure to outside influences might be distracting, and they would forget their quest for truth. Rigorous training was supposed to teach monks to prevail with mental fortitude. It entailed the endurance of pain and poverty. Tradisional candi telah mengajar oleh disciplining dan reprimanding dan tidak menuntun dan mendorong. Pembatasan novices kembali dari rumah itu berdasarkan pada ketakutan bahwa hubungan ke luar mungkin, perkara dan lupa mereka mereka untuk kebenaran. Ketat pelatihan adalah untuk mengajar rahib untuk menang dengan kekuatan mental. Ia entailed daya tahan sakit dan kemiskinan. In the end they learned to let go of material life. Pada akhirnya mereka belajar untuk melepaskan bahan kehidupan.
Hsing Yun adopted a traditional form of discipline that would not interfere with daily responsibilities. Hsing Yun mengadopsi bentuk disiplin tradisional yang tidak akan terganggu dengan tanggung jawab sehari-hari. He ate one meal before noon, copied the sutras, carried out the prostrations drill late at night, practiced meditation, remained in silence for long periods of time, concentrated on Buddha's teachings and did some retreats. Dia makan satu sebelum makan siang, menyalin sutras, melakukan simulasi prostrations larut malam, mempraktikan meditasi, tetap berdiam diri dalam jangka waktu yang lama waktu, terkonsentrasi pada ajaran Budha dan melakukan beberapa retreats. He never went into lone seclusion for long periods of time. Dia tidak pernah pergi ke tempat terpencil sendirian dalam jangka waktu yang lama dari waktu. These exercises did not bring him immediate enlightenment, but bolstered his aspiration for and faith in Buddhism.
Many years of character building by way of a rather rigid and disciplined education in a large monastery setting enabled him not only to just smile at life's adversities but also to delight in complying with others......Adult Years in Mainland China Dewasa  di daratan Cina
China, especially after World War II was finally over, was a vast land of destitution. Cina, terutama setelah Perang Dunia II akhirnya atas, adalah luas tanah kemelaratan. Even in temples, there often were not enough provisions to feed all the monks. Bahkan di kuil, sering tidak ada cukup makanan untuk semua ketentuan yang rahib. They survived on very little. Mereka bertahan pada sangat sedikit. They had little to wear so were often shivering in the winter cold. Mereka sedikit untuk pakaian jadi sering gemetaran dingin di musim dingin. Rags others threw away were converted into socks. Camping lain melemparkan diri dikonversi ke dalam kaus kaki. Hsing Yun had no money. He couldn't even mail any letters to his mother. Hsing Yun tidak mempunyai uang. Dia bahkan tidak ada huruf mail ke ibunya.
Admitted to Jiao Shan Buddhist College in 1945, he enjoyed reading books, newspapers and other information. By the time he left Jiao Shan in 1947, Hsing Yun had studied in the monastic system for close to ten years. Lulus Jiao Shan Buddha College di tahun 1945, dia menikmati membaca buku, surat kabar dan informasi lainnya. Pada saat dia kiri Jiao Shan tahun 1947, Hsing Yun pernah belajar di monastik sistem untuk hampir sepuluh tahun. He completed his training in Buddhist discipline, teaching and doctrine. Dia menyelesaikan pelatihan itu di Buddha disiplin, pengajaran dan doktrin. He also experienced an immersion in the Mahayana spirit of the importance of both practice and understanding. Dia juga mengalami pencelupan dalam Mahayana semangat pentingnya kedua praktek dan pemahaman. Afterwards, with youthful ardor, he stepped into a gravely afflicted society and found himself embroiled in the survival of both the nation and his faith. Setelah itu, dengan ardor muda, ia melangkah ke masyarakat yang sungguh-sungguh dan ditemukan afflicted dirinya terlibat dalam kelangsungan hidup kedua bangsa dan keyakinannya.
He lived in a struggling time -- the belligerence of the warlords, the aggression of the Japanese, the strife between the Nationalists and Communists, the incursion of Western ideas and the suffering of the common folk. Dia tinggal di sebuah berjuang waktu - yang dlm dari warlords, yang agresi dari Jepang, yang perselisihan antara Nationalists dan Komunis, yang serangan Barat dan ide-ide yang menderita dari kaum umum. He promised to "revitalize" Buddhism in order to establish peace and tranquility. Dia berjanji untuk "merevitalisasi" Buddhisme untuk mendirikan perdamaian dan ketenangan. He could not stop thinking, "Don't ask what Buddhism can give me. Ask what I can give Buddhism!" (p. 50, Fu) Dia tidak dapat berhenti berpikir, "Jangan tanya apa yang dapat memberikan Buddhisme me. Tanyakan apa yang saya dapat memberikan Buddhisme!" (Hal. 50, Fu)
In 1947 he arrived at Da Jue temple in order to become abbot and principal of White Pagoda Elementary School. Pada 1947 ia tiba di Da Jue candi untuk menjadi abbot dan Kepala Sekolah Dasar Pagoda Putih. There he founded a monthly newspaper and was arrested a couple of times by either a "bandit" group (or, by some accounts, the Communists or Nationalist government). Ia mendirikan sebuah surat kabar bulanan dan telah ditangkap beberapa kali oleh sama ada "penjahat" grup (atau, dengan beberapa account, yang Komunis atau nasionalis pemerintah). He became director of Hua Zang temple in Nanjing in 1948 and edited the Splendid Light supplement to the newspaper Xu Bao. Dia menjadi direktur Hua Zang candi di Nanjing di 1948 dan mengedit bersemarak cahaya suplemen ke koran Xu Bao. In some of his extensive readings he came across a science book on the universe which explained the role of nebulae in creating stars. Dalam beberapa bacaan yang luas ia datang di sebuah buku tentang ilmu pengetahuan alam semesta yang dijelaskan peran dalam menciptakan nebulae bintang. He was so impressed he created the name Hsing Yun (Star Cloud) and put it on one of his ID cards. Dia sangat terkesan ia menciptakan nama Hsing Yun (Bintang Awan) dan karena salah seorang KTP. Later, in his time of always having to move around, he lost his other ID papers and thus took the name Hsing Yun as his official name. Nantinya, dalam waktu harus selalu bergerak, dia kehilangan ID kertas dan lainnya sehingga mengambil nama Hsing Yun sebagai nama resmi. The Maoists took over most of China by 1949. Maoists yang mengambil alih sebagian besar oleh Cina 1949. Hsing Yun lost contact with his widowed mother during this Civil War. Hsing Yun kehilangan kontak dengan ibu janda Perang Saudara selama ini. Also, his great teacher and mentor Zhi Kai died. Selain itu, ia guru besar dan mentor Zhi Kai meninggal. The pain of separation from these two important people made him more determined in his resolve to spread the Dharma. Sakit dari pemisahan dari kedua orang penting menjadikan dia lebih ditentukan dalam menyelesaikan untuk menyebarkan Dharma. In order to be in a place with less turmoil so he could re-examine his life's intentions, Hsing Yun and several other monks joined a medical relief mission and arrived from Shanghai at the port of Keelung in Taiwan. Untuk di tempat dengan sedikit kekacauan sehingga ia dapat memeriksa kembali hidupnya's intensi, Hsing Yun dan beberapa lainnya rahib bergabung dengan bantuan medis dan misi dari Shanghai tiba di pelabuhan Keelung di Taiwan.
Moving to Taiwan Pindah ke Taiwan
For many years in Taiwan, he also endured great hardships. Selama bertahun-tahun di Taiwan, ia juga tertahan sulitnya besar. He arrived without a cent to his name. Dia tiba tanpa sen kepada nama. It was almost impossible to find food and shelter. Ia hampir mustahil untuk menemukan makanan dan tempat tinggal. Newcomers from the mainland were viewed with suspicion. Pendatang baru dari daratan telah dilihat dengan kecurigaan. He was soon arrested with others on allegations of subversive activities since they were from mainland China. Dia segera ditangkap dengan dugaan lain pada murtad kegiatan mereka sejak dari daratan Cina. The political atmosphere was extremely paranoid at that time. Politik suasana ini sangat paranoid pada waktu itu. Finally, after his release and weeks of wandering, the Yuan Kuang temple in Chungli took him in. Out of gratitude, he began serving others by undertaking the menial tasks of pulling carts, buying food, fetching water, cleaning latrines and cutting wood. Akhirnya, setelah ia lepaskan dan minggu berjalan, yang Kuang Yuan candi di Chungli membawanya in Dari terima kasih, ia mulai melayani lain dengan melakukan tugas rendah dari tarik cart, membeli makanan, mengambil air, membersihkan WC dan pemotongan kayu.
At that time Taiwan was seen as somewhat anti-Chinese Buddhist (they were more into the Japanese Zen tradition) and had few temples, most of which were in the "mountains and forests." Pada saat itu Taiwan yang dianggap sebagai agak anti-Cina Buddha (mereka lebih ke dalam tradisi Zen Jepang) dan mempunyai beberapa kuil, yang sebagian besar berada di "pegunungan dan hutan." In spite of all these problems he saw Taiwan as the "brave new world" for Buddhism. Walaupun semua masalah ini dia melihat Taiwan sebagai "berani dunia baru" untuk Buddhisme. He moved on from the menial tasks and became involved in a lot of teaching (including in prisons), writing and publishing as well as founding a kindergarten. Dia dipindahkan dari pada yang rendah menjadi tugas dan terlibat dalam banyak pengajaran (termasuk di penjara), menulis dan penerbitan serta mendirikan sebuah taman kanak-kanak. At Yuan Kuang temple, under Master Miao Kuo, he authored his first Kuang Yuan di candi, di bawah Master Miao Kuo, ia penulis yang pertama book, Singing in Silence. buku, di Bernyanyi Diam.
The Buddhist monasteries in Taiwan were unlike the land-owning, self-sufficient establishments of China. Donations from devotees and contributions to the monastics were their main sources of sustenance. Vihara di Taiwan adalah tidak seperti yang memiliki tanah-, swasembada tempat yang dari Cina. Sumbangan dari umat dan kontribusi kepada monastics mereka adalah sumber utama rezeki. In these early days Taiwan was in economic plight, and purse strings were tight. Pada awal hari ini di Taiwan adalah keadaan ekonomi, dan dompet senar yang ketat. Hence, for the longest time, the Buddhist community was busy just trying to survive. Oleh karena itu, untuk waktu yang lama, yang Buddha masyarakat sibuk hanya mencoba untuk bertahan. Progress had to wait. Kemajuan harus menunggu. Buddhism was mostly for funeral ceremonies. Buddhisme adalah sebagian besar untuk upacara pemakaman. Intellectuals looked West. Cendekiawan memandang Barat. Catholic and Protestant Christian influences increased from the presidential level on down. Katolik dan Kristen Protestan pengaruh meningkat dari presiden di tingkat bawah.
But, Hsing Yun worked diligently with an open-minded, persistent, perfectly willing and humble attitude. His early publications advocated the reforming, opening and saving of Buddhism in China and Taiwan. Tetapi, Hsing Yun rajin bekerja dengan hati terbuka, gigih, akan sempurna dan sikap rendah hati. Nya awal publikasi advokasi melalui reformasi, membuka dan menyimpan Buddha di Cina dan Taiwan. In many ways these ideas were extremely dangerous to have at the time. Dalam banyak cara ini ide yang sangat berbahaya untuk memiliki waktu. But the more he was deterred, the bolder and more determined he became. Tetapi dia lebih deterred, bolder yang ditentukan dan dia menjadi lebih. He always seemed to be a revolutionary, advocating positive change and new developments in order to transform lives and society. Dia selalu nampaknya menjadi revolusioner, advokasi dan perubahan positif perkembangan baru dalam rangka mentransformasi dan kehidupan masyarakat. His goal was to promote Buddhism and care for and serve others. Tujuan-Nya adalah untuk mempromosikan Buddhisme dan perawatan untuk melayani dan lain-lain. He was perfectly willing to dedicate everything, even his life, to this cause. Dia sempurna bersedia untuk mempersembahkan semuanya, bahkan hidupnya, untuk ini menyebabkan.
Often he would be "going against the tide" of established culture. Seringkali ia akan "terjadi terhadap air pasang" yang dibentuk budaya. At that time most "worshipers" were connected to family, Daoist, Confucian, or Matsu Temples. Pada waktu yang paling "hamba" yang terhubung ke keluarga, Daoist, Confusius, atau Matsu Temples. Youths might be attracted to Buddhism but after compulsory military service, they lost interest and gave into the temptations of society. Belia yang mungkin tertarik untuk Buddhisme tetapi setelah wajib militer layanan, mereka hilang minat dan memberikan godaan ke dalam masyarakat. In spite of these trials and tribulations, he wrote articles at night after long days of manual labor. Meskipun percobaan ini dan Alias, ia menulis artikel panjang di malam hari setelah tenaga kerja manual. Even if left to beg, he vowed he would work for education and spreading the teachings of the Buddha. Bahkan jika kiri untuk mengemis, dia bernazar dia akan bekerja untuk pendidikan dan menyebarkan ajaran Buddha.
Hsing Yun was asked by a lay Buddhist to teach Buddhism in Ilan in 1952 at the Lei Yin temple, which had been built during the Qing Dynasty. Hsing Yun diminta oleh meletakkan Buddha mengajar Budha di Ilan di 1952 di kuil Lei Yin, yang telah dibangun selama Dinasti Qing. The conditions there were very basic and inward looking. Kondisi yang ada sangat dasar dan batin cari. Taiwan was still reeling from almost a century of Taiwan masih reeling dari hampir satu abad Japanese oppressive rule, a low education rate among the people and fear of outsiders. Jepang menindas aturan, tingkat pendidikan yang rendah di kalangan orang-orang dari luar dan ketakutan. His "reaching out" was often seen as threatening, but he was persistent. Nya "bisa dilakukan" telah sering dianggap sebagai ancaman, tetapi dia tetap. This was his first opportunity to really try out practicing his concept of a humanistic form of Buddhism. Ini dia kesempatan pertama untuk benar-benar mencoba mempraktikkan itu konsep yang humanistic bentuk Buddhisme. He gave regular lectures, officiated at chanting ceremonies, set up a Buddhist youth choir to perform publicly, wrote for Awakening the World magazine and Buddhism Today, helped with youth education and construction projects and promoted art. He finally was able to make a positive impression on the people of Taiwan. Dia memberikan ceramah biasa, di Disempurnakan berusaha upacara, mengatur Buddha paduan suara pemuda untuk melakukan publik, untuk terbangunnya wrote Dunia majalah dan Buddhisme Hari Ini, membantu kaum muda dengan pendidikan dan proyek-proyek pembangunan dan dipromosikan seni. Dia akhirnya mampu untuk membuat kesan positif pada masyarakat Taiwan.
The Development of the Fo Guang Shan Buddhist Order Pembangunan untuk Fo Guang Shan
Lei Yin temple is where the Fo Guang Shan Buddhist Order began! LEI Yin candi adalah dimana Untuk Guang Shan Buddha Pesanan mulai! There, his mission became to awaken Buddhists to the causes and conditions of this current age. Di sana, ia menjadi misi untuk membangunkan Buddha untuk penyebab dan kondisi saat ini usia ini.
Thus, in Taiwan he began fulfilling his long-held vow of promoting Humanistic Buddhism -- a Buddhism that takes to heart spiritual practice as daily life in the ordinary world. In 1955 Hsing Yun established his first temple in the city of Kaohsiung, near the southern tip of the island of Taiwan. Dengan demikian, di Taiwan ia mulai memenuhi-nya panjang diadakan sumpah dari mempromosikan Humanistic Buddhisme - yang Buddhisme yang diperlukan untuk jantung rohani sebagai praktek kehidupan sehari-hari biasa di dunia. Pada 1955 Hsing Yun pertama candi itu didirikan di kota Kaohsiung, di dekat ujung selatan pulau Taiwan. With the assistance of other Venerables he created a Buddhist Cultural Center in Taipei in 1957 as a means of promoting cultural activities, publishing Buddhist books and make recordings. Dengan bantuan lainnya Venerables dia membuat Buddha Pusat Kebudayaan di Taipei di tahun 1957 sebagai sarana untuk mempromosikan kegiatan budaya, penerbitan buku dan Buddha membuat rekaman. In 1964 the Shou Shan temple was completed in Kaohsiung along with a related Buddhist college and school of commerce. Pada 1964 Shan Shou candi yang dibangun di sepanjang Kaohsiung Buddha terkait dengan kampus dan sekolah commerce. The now Grand Master gave lectures and published them in Awakening the World which in 1979 became Universal Gate magazine. Grand Master yang sekarang memberikan ceramah dan mereka diterbitkan dalam rangka membangkitkan kesadaran Dunia yang pada tahun 1979 menjadi Universal Gate majalah. He never stopped writing. Dia tidak pernah berhenti menulis. Knowing that temples and monasteries alone could not revive Buddhism, purify minds, or rectify negative tendencies, the Grand Master believed that education was also needed. Mengetahui bahwa candi monasteries sendiri dan tidak dapat kembali Buddhisme, menjernihkan pikiran, atau meralat tendensi negatif, Grand Master percaya bahwa pendidikan juga diperlukan.
In those early times, both in China and Taiwan, the development of HB and its progressive thinking sometimes got the movement into trouble with warlords, politicians, land-owners, community leaders, reactionary monks and bureaucrats. Pada awal mereka kali, baik di Cina dan Taiwan, pengembangan HB berpikir progresif dan kadang-kadang mendapatkan masalah dengan gerakan warlords, politisi, para pemilik tanah, tokoh masyarakat, reaksioner rahib dan birokrat. These conservatives would band together and beat monks. Menikmati ini akan bersatu dan memukul rahib. Mobs would be created to try to destroy their temples. Mobs akan dibuat untuk mencoba untuk memusnahkan kuil mereka. But, the Grand Master, with steadfast determination, worked to keep going his mission of "giving to develop equality and compassion for all beings." Namun, Grand Master, dengan sabar penentuan, tetap akan bekerja untuk itu misi "memberikan untuk mengembangkan persamaan dan iba untuk semua makhluk." The development of the Fo Guang Shan Buddhist Order shows how important a vision can be, when coupled with courage, for overpowering traditional power and wealth. Pembangunan Untuk Guang Shan Buddha Pesanan menunjukkan betapa pentingnya sebuah visi dapat, jika digabungkan dengan keberanian, kekuatan tradisional untuk kuat dan kekayaan. "When in the right, never yield." "Ketika di kanan, tidak menghasilkan." (p. 155, Hsing Yun, Perfectly Willing - Hereafter, all quotations from publications by Grand Master Hsing Yun will just note the page number and title.) (hal. 155, Hsing Yun, sempurna Bersedia - akhirat, semua kutipan dari publikasi oleh Grand Master Hsing Yun hanya akan dicatat nomor halaman dan judul.)
Those able to practice forbearance are deemed individuals of tremendous power.Mereka mampu praktek penahanan tersebut dianggap sangat individu daya. If, on the other hand, one is unable to joyfully endure the evil, venomous cursing of others as the drinking of sweet dew, then one cannot be called a person of penetrating wisdom. (The Buddha in his last instructions before entering Nirvana.) Jika, di sisi lain, ada yang tidak  dapat bertahan joyfully yang jahat, dengki kutuk orang lain sebagai minum dari embun manis, maka kita tidak dapat disebut sebagai orang yang lantang hikmat. Early on he innovated by creating more Buddhist choirs, slide presentations, children's Sunday schools, student clubs and traveling groups to propagate HB. Pada awal dia inovasi dengan menciptakan lebih Buddha choirs, slide presentasi, anak-anak sekolah Minggu, murid klub dan kelompok bepergian untuk menyebarkan HB. He was at the vanguard of innovative methods in a conservative, and often feudalistic, society. Dia di barisan depan yang inovatif dalam metode konservatif, dan sering feudalistic, masyarakat. He faced a lot of opposition especially to his broadcasting and incorporating variety programs into Buddhist festivities. Dia dihadapkan pada banyak oposisi terutama kepada penyiaran dan memasukkan berbagai program ke acara-acara Buddha. Grand Master Hsing Yun stood up to governments and orthodoxy without wavering or retreating. Grand Master Hsing Yun berdiri hingga pemerintah dan kekolotan tanpa keraguan atau mundur. Finally, in 1967 he began Akhirnya, pada 1967 ia mulai Fo Guang Shan temple (hereafter written FGS), in the hills of Kaohsiung County some distance away from the city of Kaohsiung. FGS was established with the aim of propagating HB in Taiwan and the world. 1977 saw the completion of Pu Men High School, next to FGS. Untuk Guang Shan candi (selanjutnya ditulis FGS), di bukit dari Kaohsiung County cukup jauh dari kota Kaohsiung. FGS didirikan dengan tujuan dari pihak HB di Taiwan dan dunia. 1977 melihat selesainya Pu Men High School, sebelah FGS. In the 1980s both Taiwan and other countries became more open to Buddhism, so he began to travel and develop HB overseas. Pada tahun 1980-an kedua Taiwan dan negara-negara lain menjadi lebih terbuka untuk Buddhisme, sehingga ia mulai perjalanan ke luar negeri dan mengembangkan HB. Also, in the 1990s he finally got the chance to re-visit China and re-unite with his mother after so many years of separation! Selain itu, di tahun 1990-an ia akhirnya mendapat kesempatan untuk kembali mengunjungi Cina dan bersatu kembali dengan ibunya setelah sekian banyak tahun pemisahan!
Grand Master Hsing Yun followed the causes and conditions in his life and as a Ch'an master, became the 48th leader of the Lin Ji (Renzai - Japanese) lineage. Grand Master Hsing Yun mengikuti penyebab dan kondisi dalam hidupnya dan sebagai Ch'an master, menjadi pemimpin dari 48th Lin Ji (Renzai - Jepang) keturunan.
Through fifty years of monastic life I have never ceased to quest for self improvement -- from daily exercises and ascetic practice to community service; from reclusive study to wide travels; from chanting and meditation to preaching the Dharma; and from charity to educating the masses, (p. 25, Happily Ever After) Melalui lima puluh tahun monastik hidup saya tidak pernah berhenti untuk lebih bersemangat untuk perbaikan diri - dari harian ascetic latihan dan praktek untuk pelayanan masyarakat; reclusive dari studi luas untuk perjalanan; dari meditasi dan berusaha untuk pengajaran yang Dharma; dan dari amal untuk mendidik rakyat , (Hal 25, Happily sikapnya Setelah)
Gaya dan kepribadian Grand Master Hsing Yun's Style and Personality Grand Master Hsing Yun
Grand Master Hsing Yun does not show any partiality to a particular tradition of Buddhism. Grand Master Hsing Yun tidak menunjukkan sikap tertentu untuk tradisi Buddha. His main background in Mahayana (and one of its schools -- Ch'an/Zen tradition), his experience with other religions and spiritual belief systems and his sensitivity to the myriad of issues facing people in today's life have all influenced his enlightened understanding of human beings and their current needs. Nya utama di latar belakang Mahayana (dan salah satu sekolah - Ch'an / Zen tradisi), maka pengalaman dengan lain agama dan kepercayaan sistem rohani dan sensitifitas pada segudang masalah yang dihadapi orang dalam kehidupan hari ini telah mendapat penerangan-penerangan kepada semua dipengaruhi pemahaman manusia dan kebutuhan mereka saat ini.
The personality of Grand Master Hsing Yun appeared to me as gentle, open, not dogmatic, tolerant, full of calming energy, centered, sensitive, compassionate, humble, kind, patient, caring and supportive. Kepribadian dari Grand Master Hsing Yun ternyata saya lemah lembut, terbuka, tidak dogmatis, toleran, penuh dengan energi calming, terpusat, sensitif, iba, rendah hati, baik, pasien, merawat dan mendukung. To me and many others, he is a real spiritual entrepreneur -- hard working, diligent, goal-oriented, pragmatic, courageous and focused -- a person with a grand vision and always showing a "smile of light." Through his missionary zeal and passion for development, he has become a true catalyst for positive change. Untuk me dan banyak orang lain, ia sangat rohani pengusaha - bekerja keras, tekun, berorientasi tujuan, pragmatis, berani dan berfokus - seseorang dengan visi dan grand selalu menampilkan "terang tersenyum." Melalui kegiatan itu dai dan semangat untuk pembangunan, ia benar telah menjadi katalisator untuk perubahan positif. Both gratitude and loving charity have enabled him to journey through turbulent times. Kedua terima kasih dan penuh kasih amal dia telah diaktifkan untuk perjalanan melalui bergolak kali.
It is through the faith in the rarest of encounters, that those who owe a debt of karma, and those who have known glory and insult, and experienced slander and praise should become patient and tolerant, and be able to welcome adversity with a smile and feel at ease in it. Oleh sebab itu, melalui iman dalam rarest yang ditemui, bahwa orang-orang yang berhutang yang hutang karma, dan orang-orang yang telah dikenal kemuliaan dan penghinaan, dan mengalami fitnahan dan pujian harus menjadi pasien dan toleran, dan dapat kesulitan untuk menyambut sambil tersenyum dan merasa di kemudahan di dalamnya. (p. 99, Perfectly Willing) (hal 99, dengan sempurna Bersedia)
Through insightful, visionary, positive and often unconventional methods Grand Master Hsing Yun has been at the forefront of spreading the Buddhist Dharma in the world. Melalui dipandang berarti, visioner, positif dan sering tidak lazim metode Grand Master Hsing Yun telah berada di depan dalam menyebarkan Buddha Dharma di dunia. Like Xuan Zang, Fa Xian, the Bodhidarma and other significant contributors to the propagation of Buddhism in ancient times, the Grand Master has taken the responsibility, based on his training and insight, to carry the banner forward. Seperti Xuan Zang, Fa Xian, dan lain Bodhidarma yang signifikan kontributor ke propagasi Buddha kuno di kali, Grand Master telah mengambil tanggung jawab, sesuai dengan pelatihan dan wawasan, untuk membawa spanduk maju. Also, with a child-like purity he has developed a special affinity with his fellow human beings. Juga, dengan anak-seperti keSuciian dia telah dikembangkan khusus dicegah dengan sesama manusia. His mood and attention are automatically capable of tuning in to the changing times and places. Nya suasana hati dan perhatian secara otomatis akan mampu untuk substansi perubahan dalam waktu. When I look back through the vista of the past, life seemed to have elapsed in all those attempts of mine to make the most out of every moment. Ketika saya melihat kembali melalui rangkaian peristiwa masa lalu, kehidupan nampaknya telah berlalu di semua yang saya mencoba untuk membuat yang terbaik dari setiap saat. Although I regret not having studied the Buddhist Canon as thoroughly as I might or generated wisdom as deep as the ocean, I know I have incorporated my understanding of the Buddhist teachings in daily life -- not accumulating wealth but giving freely, and not demanding unreasonably of others but taking on the responsibilities myself. Walaupun saya menyesal tidak memiliki mempelajari Buddha Canon sebagai sebagai saya teliti atau mungkin dihasilkan kearifan sedalam laut, saya tahu saya telah dimasukkan saya pemahaman tentang ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari - tetapi tidak memberikan kekayaan accumulating bebas, dan tidak terlalu menuntut orang lain tetapi mengambil tanggung jawab pada diri sendiri. Content with simplicity, plain rice and tea feed me well no matter how hectic the day is. Konten dengan kesederhanaan, polos beras dan teh feed me juga tidak peduli seberapa sibuk hari ini. At ease under any circumstance, I can rest on any floor, study in any cubicle, or compose on the road. Pada kemudahan mengatakan, saya dapat beristirahat di setiap lantai, studi di setiap kamar kecil, atau membuat pesan di jalan. I help keep others on track, fulfill their wishes, endure hardships, brush aside criticisms, never tire of teaching or bringing others happiness, am thankful for favors and blessings bestowed upon me, and forgetful and forgiving of past animosities, keep time and promises, uphold ideals, am fearless of adversities, and with one mind and one focus, practice according to the principles of Buddhism. Saya membantu menjaga lagu lain, memenuhi keinginan mereka, sulitnya bersabar, meremehkan kritik, ban yang tidak pernah mengajar atau orang lain membawa kebahagiaan, am bersyukur untuk nikmat dan berkah berikan kepada saya, dan pelupa dan mudah memberi maaf animosities dari masa lalu, tetap waktu dan menjanjikan, menegakkan cita-cita, dari adversities am takut, dan dengan satu pikiran dan satu fokus, praktek sesuai dengan prinsip-prinsip Buddhisme.
Much as I pay respect to the Buddha and follow him, however, I have no wish of becoming a Buddha. Sebesar saya menghormati Buddha dan ikuti dia, Namun, saya tidak ingin menjadi seorang Buddha. I practice giving without any wish of ascending to the heavens, and I uphold the Buddha's name but do not aspire for rebirth in the Lotus Land. Saya berlatih memberi tanpa ingin untuk makin keras dari langit, dan saya menegakkan nama Buddha tetapi tidak bercita-cita untuk kebangkitan di Tanah Lotus. My resolution is to accumulate more resources for the path of the Buddha, not to transcend life and death; and my wish is to be reborn again and again in the saha (material) world as a monk with a non-discriminatory mind. Saya adalah resolusi untuk mengakumulasi lebih banyak sumber daya untuk jalan Buddha, untuk tidak melampaui kehidupan dan kematian, dan saya ingin adalah untuk atau bahkan bisa dibilang lagi dan lagi di Saha (materi) dunia sebagai biarawan dengan non-diskriminatif pikiran. (p. 28,29, Balley)
The Connection of Today's Humanistic Buddhism to the Original Teachings of the Buddha - Some Background History Koneksi yang dari hari ke Humanistic Buddhisme asli dari Ajaran Buddha - Beberapa Latar Belakang Sejarah
The Buddha had an iron will, profound wisdom, universal love, boundless compassion, selfless service, perfect purity, a magnetic personality and employed Buddha akan memiliki besi, besar hikmat, universal cinta, iba batasnya, layanan yg tak mementingkan diri sendiri, kemurnian sempurna, dan kepribadian yang magnetis bekerja exemplary methods in order to introduce his teachings and implement his final success. patut dicontoh metode untuk memperkenalkan ajarannya dan melaksanakan nya sukses. He certainly was one of the most persuasive spiritual teachers. Dia pasti adalah salah satu yang paling persuasif guru rohani. He never used compulsion or fear as a means of gaining disciples. Dia tidak pernah takut atau paksaan digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan murid. His teachings illuminate the way by which we can cross from a world of unsatisfactoriness to a new world of light, love, peace, happiness and true freedom. Ajarannya oleh menerangi jalan lintas yang kami dapat dari dunia yang baru unsatisfactoriness ke dunia cahaya, kasih, perdamaian, kebahagiaan dan kebebasan benar. The Buddha (Sakyamuni Gautama) lived in what is now Northern India from 623 to 543 BCE (or 566 to 486 BCE depending on which tradition you follow). Buddhism, though it evolved into so many schools and sects in the many countries of Asia, is actually similar in most of its basic teachings and belief (see below) but differs in the way monks and nuns should (or should not) propagate the teachings and work with their devotees. Buddhisme, walaupun berkembang menjadi begitu banyak sekolah dan mazhab di banyak negara di Asia, sebenarnya serupa di paling dasar dari ajaran dan kepercayaan (lihat di bawah) tetapi berbeda dalam cara dan rahib nuns harus (atau tidak) menyebarkan ajaran dan bekerja sama dengan umat mereka. These schools also differ in rituals, ceremonies and methods of realization used by any individual for attaining their goal for a more positive life or even enlightenment. Sekolah-sekolah tersebut juga berbeda dalam ritual, upacara dan realisasi dari metode yang digunakan oleh setiap orang untuk mencapai tujuan mereka untuk hidup yang lebih positif atau bahkan pencerahan.
To all Buddhist traditions, the Buddha is not the "creator", nor does he control the world. He is the Enlightened One. Untuk semua tradisi Buddha, Buddha bukanlah "pencipta", dan tidak pula ia tidak mengontrol dunia. Dia adalah Penetapan Satu. He knows all the truths of universal existence and how to transform life from suffering to enlightenment. Dia mengetahui semua kebenaran universal dari keberadaan dan cara mentransformasi hidup dari penderitaan untuk pencerahan. This process is based on understanding the Triple Gem -- Buddha, Dharma, Sangha. Proses ini berdasarkan pemahaman yang Tripel Gem - Buddha, Dharma, Sangha. Buddha is an inspiration which can awaken all beings. Budha merupakan inspirasi yang dapat membangkitkan semua makhluk. He is a teacher and his knowledge can positively influence human progress towards enlightenment and developing a Pure Land here on earth. Beliau adalah guru dan pengetahuan dapat mempengaruhi manusia positif terhadap kemajuan dan pencerahan yang berkembang di sini Tanah Suci  di bumi. Dharma includes the teachings of truth which can nourish all beings. Dharma termasuk ajaran kebenaran yang dapat memelihara semua makhluk. It is this truth by which we must live our lives, if we seek fulfillment and enlightenment. Hal ini adalah kebenaran yang mana kita harus tinggal kehidupan kita, jika kita mencari pemenuhan dan pencerahan. Sangha is the support system (traditionally the monastery) of similarly intended people. Sangha adalah sistem pendukung (tradisional di biara) yang ditujukan sama orang. It is the place which supplies the Dharma and aids us in manifesting it in our lives. Ini adalah tempat yang memberikan bantuan dan Dharma manifesting kami di dalam kehidupan kita.
The Renaissance of "humanistic" Buddhism The Renaissance dari "humanistic" Buddhisme
The renaissance of "humanistic" Buddhism in this century can be traced back to the mainland Chinese monk, Venerable Master Tai Xu (1889-1947 CE). [*1] He supported the Ch'an school of Buddhism but also tried to cooperate with other divisions such as the Pureland sect. Yang kembali dari "humanistic" Buddhisme di abad ini dapat ditelusuri kembali ke daratan Cina biarawan tua Master Tai Xu (1889-1947 TM). [* 1] Dia mendukung sekolah Ch'an Buddhisme tetapi juga mencoba untuk bekerja sama dengan divisi lain seperti Pureland mazhab. Their emphasis focuses upon reaching nirvana mainly through chanting and deity worship, believing that the Pureland is beyond this world. Mereka berfokus pada penekanan mencapai nirwana terutama melalui laguan dan menyembah dewa, percaya bahwa Pureland di atas dunia ini. Tai Xu advocated an understanding that the Pureland not be thought of as some place to escape to after this lifetime, but rather as a state of mind that we can open up to in this life. Tai Xu diajukan pemahaman bahwa Pureland tidak akan dianggap beberapa tempat untuk melarikan diri setelah masa ini, tetapi sebagai keadaan bahwa kami dapat membuka ke dalam kehidupan ini. He taught that through our daily practice of purging our minds Dia diajarkan bahwa kami sehari-hari melalui praktek pikiran kita ampe bingung gimana mau ceritanya  (including Pureland chanting) and through study, we can manifest in all our actions the Pureland that is already present for the benefit of all beings. (termasuk Pureland laguan) dan melalui kajian, kami dapat nyata bagi semua tindakan yang kami Pureland yang sudah ada untuk kepentingan semua makhluk.
Although his vision of a worldly, "humanistic" Buddhism which focuses on the living and not on the dead, was a departure for the then most influential schools of Buddhism in China, it was a re-vivification (re-becoming) of the kind of Buddhism practiced during much of the Tang Dynasty (618 - 907 CE). Meski kemudian visi dari dunia, "humanistic" Buddhisme yang berfokus pada hidup dan tidak pada mati, adalah keberangkatan untuk kemudian paling berpengaruh sekolah Buddha di Cina, ia ulang-vivification (kembali menjadi) dari jenis Buddha dipraktekkan selama lebih dari Dinasti Tang (618 - 907 TM). During that era of Chinese history, Buddhist groups made great contributions to society. They created banks and offered zero-interest loans to the poor. Selama era sejarah Cina, Buddha kelompok dibuat kontribusi besar untuk masyarakat. Mereka dibuat bank dan ditawarkan nol-bunga pinjaman untuk masyarakat miskin. They opened shelters providing temporary boarding for the needy. Mereka menyediakan tempat tinggal sementara dibuka untuk naik miskin. The monks and nuns were taught that their mission at all times was to aid in the deliverance of all sentient beings, not just work with themselves. B. Pendidikan dan nuns yang diajarkan di semua misi mereka kali ini adalah untuk bantuan dalam penyelamatan semua mahluk makhluk, bukan hanya bekerja dengan sendirinya. However, after the Tang Dynasty, it was their usual practice during suppressed times to take refuge in their monasteries and only when in favor, emerge and again take part in the world. Namun, setelah Dinasti Tang, ia biasa mereka tertindas selama praktek kali untuk berlindung di monasteries dan mereka hanya ketika berada di hati, muncul lagi dan mengambil bagian di dunia.

3.. Ragam  Budaya di Taiwan

Before the Han Chinese immigration began in the mid-1600s, Taiwan was inha-bited by people belonging to the Austronesian race, the members of which lived in a vast area extending from Madagascar in the west to Hawaii and Easter Island in the east, and from New Zealand in the south to Taiwan in the north. Sebelum Han Cina imigrasi dimulai pada pertengahan 1600s, Taiwan adalah inha-bited oleh orang-orang yang milik ras Austronesia, anggota yang tinggal di daerah yang luas memperpanjang dari Madagaskar di sebelah barat sampai ke Hawaii dan Pulau Paskah di timur, dan dari Selandia Baru di selatan ke Taiwan di utara. Taiwan's aborigines are believed to have come from the Malay archipelago in different waves about 6,000 years ago at the earliest and less than 1,000 years ago at the latest. Taiwan's aborigines yang diyakini telah datang dari kepulauan Melayu gelombang yang berbeda di sekitar 6000 tahun yang lalu di awal dan kurang dari 1000 tahun yang lalu di terbaru. Since their languages are very different--more varied than those of the Philippines--some scholars suggest that Taiwan is the original homeland of all Austronesians. Karena bahasa yang sangat berbeda - lebih bervariasi dibandingkan dengan Filipina - beberapa cendekiawan menyarankan Taiwan adalah asli dari semua Austronesia nusa dan bangsa. Archeological findings indicate that Taiwan had been inhabited by other people before the current aborigines came. Temuan Arkeologi menunjukkan bahwa Taiwan telah dihuni oleh orang lain sebelum saat ini aborigines datang. However, little is known about them, particularly when and why they disappeared. Namun, sedikit yang diketahui tentang mereka, terutama bila dan mengapa mereka menghilang.
When the Han Chinese came to Taiwan, they divided, for convenience, the aborigines into Pingpu (plains) people and Kaoshan (mountain) people. Ketika Han China datang ke Taiwan, mereka dibagi, untuk kenyamanan, yang aborigines ke Pingpu (dataran) orang dan Kaoshan (gunung) orang. They further subdivided the Pingpu people into 10 tribes and the Kaoshan people into nine. Mereka lebih lanjut subdivided yang Pingpu orang menjadi 10 suku dan Kaoshan ke sembilan orang. These labels are misnomers, for they don't reflect cultures and languages, or place of residence, properly. Label ini adalah misnomers, bagi mereka tidak mencerminkan budaya dan bahasa, atau tempat tinggal, dengan benar. A tribe in one division often has more similarity with one in another division than with one in its own division, and three tribes of "mountain people" don't live in mountains at all. Sebuah suku dalam satu divisi sering memiliki kesamaan dengan lebih dalam satu divisi dibandingkan dengan yang lain dalam satu divisi sendiri, dan tiga suku "orang gunung" tidak tinggal di pegunungan di semua.
The early Han Chinese immigrants were mostly bachelors, and many of them married Pingpu girls, which sped up the melding of the two ethnic groups. Awal Han Cina imigran sebagian besar bachelors, dan banyak dari mereka menikah Pingpu perempuan, yang sped yang melding dari dua kelompok etnis. There is a Taiwanese saying that "We have mainland forefathers but no mainland foremothers." Ada yang mengatakan bahwa Taiwan "Kami telah daratan forefathers tetapi tidak foremothers daratan." The Han Chinese totally overcame the Pingpu people and nearly killed their languages. Han Cina yang total overcame yang Pingpu orang tewas dan hampir bahasa mereka. However, many Pingpu phrases remain in Taiwanese. Namun, banyak Pingpu frasa tetap di Taiwan. The word kanchiu (wife) is derived from the Siraya tongue of the Pingpu; and mangga , the old name of the Wanhua district of Taipei, is the language of Ketagalan, a Pingpu tribe that once lived there. Kata kanchiu (isteri) adalah berasal dari Siraya lidah dari Pingpu; dan mangga, nama lama dari Wanhua Kabupaten Taipei, adalah bahasa Ketagalan, yang Pingpu sekali suku yang tinggal di sana. None of Taiwan's aborigines had a written language. Tidak ada dari Taiwan's aborigines telah tertulis bahasa. To study the Pingpu culture, one must rely on archeological finds, written records from Chinese, Japanese, Dutch and Spanish explorers and rulers, and remaining oral tradition. Untuk mempelajari Pingpu budaya, satu harus mengandalkan arkeologis menemukan, catatan tertulis dari Cina, Jepang, Belanda dan Spanyol penjelajah dan penggaris, dan sisa tradisi lisan.
The Nine Tribes Sembilan suku
The Nine Tribes The nine tribes of the "mountain people" live in less accessible mountains, remote eastern Taiwan, and the offshore Orchid Island, where their culture and languages are relatively well preserved. Sembilan yang Tribe Sembilan suku dari "orang gunung" kurang dapat diakses tinggal di gunung, terpencil timur Taiwan, dan lepas pantai Pulau Orchid, di mana mereka budaya dan bahasa yang relatif baik. Following are some of the distinctive historical traits of these nine remaining aborigine groups in Taiwan. Berikut ini adalah beberapa dari keistimewaan sejarah traits ini sembilan sisa kelompok orang pribumi di Taiwan. Noted traits that were common to these groups included tattooing (except among the Yami and Bunun), pantheism, shamanism, and head-hunting (except among the Yami). Catatan traits yang umum untuk kelompok ini termasuk tato (kecuali di antara Yami dan Bunun), panteisme, perdukunan, dan kepala-berburu (kecuali di antara Yami).
Atayal Atayal
The Atayal are distributed over a large area in northern Taiwan.            Atayal yang disebarkan melalui besar di kawasan utara Taiwan. Their language can be divided into the Atayal and Sediq branches and is not closely related to any other aborigine language. Bahasa mereka dapat dibagi ke dalam Atayal dan Sediq cabang dan tidak terkait erat dengan bahasa lain orang pribumi. Atayal men are good hunters, and Atayal women good weavers. Atayal laki-laki yang baik pemburu, dan Atayal perempuan baik weavers. In the past, facial tattooing among men and women, for beauty and distinction and to ward off evil spirits, was a feature of this tribe. Di masa lalu, tato muka antara laki-laki dan perempuan, untuk keindahan dan perbezaan dan bertakwa roh jahat, adalah fitur dari suku ini. This practice has been outlawed since the Japanese occupation (1895-1945). Praktek ini telah outlawed sejak Jepang (1895-1945). Now only those Atayals over 80 years old still have tattoos on their faces. Sekarang hanya Atayals lebih dari 80 tahun masih memiliki tato di wajah mereka.
The Atayal kinship system is patrilineal. Kekerabatan yang Atayal sistem garis keturunan ayah. Leaders of several religious groups of a community usually constitute the political authority. Pemimpin agama dari beberapa kelompok masyarakat yang biasanya merupakan kewenangan politik. The prototypical Atayal house is either semi-subterranean or built at ground level, and is made of wood and thatch. Prototypical Atayal yang baik adalah rumah semi-bawah tanah atau dibangun di tingkat tanah, dan terbuat dari kayu dan atap daun. There is a watch tower for each cluster of houses. Ada watching tower untuk setiap kelompok dari rumah.
Saisiyat Saisiyat
The Saisiyat are the smallest of Taiwan's aboriginal tribes in terms of population and area. Saisiyat adalah yang terkecil dari Taiwan's suku Aborigin dalam hal jumlah penduduk dan wilayah. They are surrounded and strongly influenced by Hakkas and the Atayal, and were the first among the tribes to be acculturated by the Han Chinese and adopt Chinese names. Mereka dikelilingi dan sangat dipengaruhi oleh Hakka dan Atayal, dan yang pertama di antara suku-suku yang akan acculturated oleh Han Cina dan mengadopsi nama Cina. Like that of the Atayal, tattooing was also a feature of the Saisiyat. Seperti yang dari Atayal, tato juga fitur dari Saisiyat.
The Saisiyat are noted for a unique festival of theirs: the Ceremony of the Pygmies--pas-ta'ai. Saisiyat yang tercantum adalah unik untuk festival mereka: Upacara yang dari Pygmies - pas-ta'ai. The legend has it that a group of pygmies once taught the Saisiyat to farm, sing, and dance, but also harassed and raped the Saisiyat women. Yang legenda menuturkan bahwa sekelompok pygmies sekali mengajarkan Saisiyat untuk pertanian, bernyanyi, dan tari, tetapi juga harassed dan diperkosa yang Saisiyat perempuan. The Saisiyat entrapped and massacred all the pygmies but two. Yang Saisiyat entrapped dan massacred semua pygmies tetapi dua. As the two survivors were escaping to the east, they cursed the Saisiyat. Seperti dua korban yang diri ke timur, mereka yang mengutuk Saisiyat. To appease the souls of the pygmies, the pas-ta'ai is held once every two years at the tenth full moon of the lunar calendar, and a grand pas-ta'ai takes place once every 10 years. Untuk memenuhi tuntutan dalam jiwa yang pygmies, yang pas-ta'ai diselenggarakan setiap dua tahun sekali pada kesepuluh bulan penuh dari bulan kalender, dan membayangkan pas-ta'ai terjadi setiap 10 tahun sekali. Like the Greeks observing Olympia, the Saisiyat forsake fights and quarrels during the pas-ta'ai. Seperti yang memperhatikan Olympia Yunani, yang Saisiyat meninggalkan dan memperjuangkan quarrels selama pas-ta'ai.
Bunun Bunun
The Bunun live in the mountainous regions of central Taiwan.            Bunun yang tinggal di daerah pegunungan dari pusat Taiwan. They are patrilineal, have strong family ties, and practice the extraction of certain front teeth as a sign of social identity as well as adulthood. Mereka adalah Patrilinial, memiliki ikatan keluarga yang kuat, dan mempraktekkan pengrusakan tertentu gigi depan sebagai tanda identitas sosial serta dewasa. The Bunun are good singers and often sing when working. Bunun yang baik adalah penyanyi dan sering bernyanyi ketika bekerja. Their harmonic skills are advanced and elegant, and they impressed the world with their "Millet Harvest Song" at an international ethnic music convention in 1953. Mereka harmonis keterampilan yang canggih dan elegan, dan mereka kagum dengan dunia mereka "Millet Panen Song" di sebuah konvensi internasional musik etnis di 1953.
Tsou Tsou
The Tsou live on the west side of the middle section of the central mountain range. Tsou yang tinggal di sisi barat dari bagian tengah dari pusat pegunungan. The "Northern Tsou" and "Southern Tsou" are distinct in language and custom. The "Northern Tsou" dan "Selatan Tsou" yang berbeda dalam bahasa dan adat. In the past two centuries, the Tsou's population has decreased dramatically due to the expansion of surrounding ethnic groups and also to various epidemics. Dalam dua abad terakhir, yang Tsou penduduk telah menurun secara drastis karena ekspansi sekitar kelompok etnis dan juga untuk berbagai epidemi.
The typical Tsou house has rounded corners and a dome-shaped thatched roof which extends almost to the mud floor.            Yang khas Tsou rumah memiliki sudut bulat dan kubah Thatched atap yang membentang hampir lumpur ke lantai. The men's meeting huts, or kuba, serve as religious, political, and masculinity training centers. Para pria rumah pertemuan, atau Kuba, bertindak sebagai agama, politik, dan pusat pelatihan kejadiannya. Enemy heads and a box of implements for igniting fires are kept there; women are not allowed in a kuba. Musuh kepala dan kotak untuk menerapkan igniting kebakaran disimpan di sana; perempuan tidak diperbolehkan dalam Kuba. The past significance of hunting among the Tsou is evident in their extensive use of leather in clothing. Terakhir Sinyalemen Tsou berburu di antara mereka adalah nyata dalam luas menggunakan pakaian yang terbuat dari kulit.
Paiwan Paiwan
The Paiwan live in the mountains of the southern end of Taiwan and are divided into the Raval and Butaul branches.Paiwan yang tinggal di daerah pegunungan di bagian selatan akhir Taiwan dan dibagi ke dalam Raval dan Butaul cabang. They live on farming as well as hunting, animal husbandry, and creek fishing. Mereka tinggal di pertanian serta berburu, peternakan, perikanan dan muara sungai. They have a social system founded on land ownership, and their kinship is ambilineal. Mereka memiliki sistem sosial yang didirikan pada kepemilikan tanah, dan mereka adalah ambilineal kekerabatan. The Paiwan are noted for their wood and stone sculpture. Paiwan yang tercantum adalah untuk mereka patung batu dan kayu. The Butaul branch holds a major sacrificial rite every five years, called maleveq, to invite the spirits of their dead ancestors to come and bless the living. Butaul yang memegang cabang utama upacara korban setiap lima tahun, disebut maleveq, untuk mengundang roh-roh nenek moyang mereka mati untuk datang dan memberkati hidup.

Rukai woman in festive dress and action. Rukai perempuan dalam perayaan pakaian dan tindakan.

Master wood carvers earn the utmost respect in the Rukai community. Master kayu carvers mendapatkan segala menghormati dalam Rukai masyarakat.
Rukai Rukai
The Rukai live in the southern part of the central mountain range. Rukai yang tinggal di bagian selatan dari pusat pegunungan. Their economic activities, social strata, and kinship are similar to those of the Paiwan, with the distinction that the Rukai practice primogeniture. Mereka kegiatan ekonomi, strata sosial, dan kekerabatan yang mirip dengan mereka yang Paiwan, dengan perbedaan bahwa praktek Rukai sulung. Rukai houses are built of wood, bamboo, and thatch as well as stone slab. Rukai rumah-rumah yang dibangun dari kayu, bambu, dan atap lalang serta bongkahan batu. Some houses, including the roof, are built entirely of stone slabs. Beberapa rumah, termasuk atap, yang seluruhnya dibangun dari batu lembaran. Rukai women are good cloth and basket weavers, and Rukai men are good wood carvers. Rukai perempuan yang baik kain dan keranjang weavers, dan Rukai laki-laki yang baik kayu carvers. Master wood carvers are highly respected in the tribe. Master kayu carvers sangat dihormati di suku. The lily flower is comparable to the laurel worn by the heroes of ancient Greece; only very brave warriors and very chaste women, after being recognized by the chief, have the right to wear it. Leli bunga yang sebanding dengan kemenangan yang dikenakan oleh pahlawan Yunani kuno; hanya Warriors sangat berani dan sangat perempuan suci, setelah diakui oleh Ketua, mempunyai hak untuk memakainya.
Ami Ami
The Ami, with a population of 123,000--the largest of all of Taiwan's aborigine tribes--are mainly plains dwellers, living in the valleys and coastal plains of eastern Taiwan. Yang Ami, dengan jumlah penduduk 123.000 - terbesar dari semua suku orang pribumi di Taiwan - terutama adalah dataran dwellers, yang tinggal di lembah dan dataran pantai timur Taiwan. The Ami are divided into five groups based on geography, custom, and language. Ami yang dibagi ke dalam lima kelompok berdasarkan geografi, adat istiadat, dan bahasa. The Ami began to use oxen in cultivating paddies relatively early. Ami yang mulai menggunakan oxen dalam budidaya sawahnya relatif cepat. Fishing is an important part of their economy, but hunting is now solely recreational. Perikanan adalah bagian penting dari ekonomi mereka, tetapi sekarang hanya berburu rekreasi. In Ami society, kinship is matrilineal, but men's clubs are well organized. Ami di masyarakat, kekerabatan yang matrilinial, namun pria klub yang terorganisasi dengan baik. Ami villages are relatively large, each with a population of between 200 and more than 1,000. Ami desa yang relatif besar, masing-masing dengan jumlah penduduk antara 200 dan lebih dari 1000. The Ami are the only aboriginal tribe on the island of Taiwan to practice the art of pottery making. Yang Ami adalah satu-satunya suku Aborigin di Pulau Taiwan untuk mempraktekkan seni membuat tembikar. The Ami harvest festivals have evolved from warrior training. Ami festival panen yang telah berkembang dari pahlawan pelatihan. Nowadays sports, symbolic fishing in the open seas, and singing and dancing are observed throughout the villages in a series of celebrations in July and August. Saat ini olahraga, simbolis ikan di laut terbuka, dan bernyanyi dan menari adalah di seluruh desa dalam rangkaian perayaan pada bulan Juli dan Agustus.
Puyuma Puyuma
The Puyuma live in the small Taitung plain and surrounding hills in southeast Taiwan.            Puyuma yang tinggal di Taitung polos kecil dan bukit-bukit di tenggara Taiwan. They are an agricultural people, supplementing their harvest with fishing and hunting. Mereka adalah orang-orang pertanian, panen mendampingi mereka dengan berburu dan memancing. The Puyuma kinship system is ambilineal; while family inheritance goes to the eldest daughter, men and women share in kinship equally. Kekerabatan yang Puyuma sistem ambilineal, sedangkan keluarga warisan pergi ke putri sulung, laki-laki dan perempuan sama-sama berbagi dalam kekerabatan. The village is an independent political unit in Puyuma society, and feuding is common among villages. Desa adalah sebuah unit politik independen di Puyuma masyarakat, dan feuding umum adalah antara desa-desa. Young men's houses are centers for education, warrior training, and religious ceremonies. Laki-laki muda tempat tinggal mereka untuk pusat pendidikan, pelatihan pahlawan, dan upacara keagamaan. Teenage Puyuma boys used to receive spartan education at the men's house five months a year. Remaja Puyuma anak laki-laki digunakan untuk tabah menerima pendidikan laki-laki di rumah lima bulan dalam setahun. The men's house also serves as the house of spirits, or karumaan.
Laki-laki di rumah juga menjabat sebagai rumah roh, atau karumaan. Each clan has its own karumaan. Setiap suku memiliki karumaan.

Launching a freshly constructed boat is one of the most important occasions of Yami sea-going life. Baru-baru ini meluncurkan sebuah kapal dibangun adalah salah satu yang paling penting dari acara Yami-laut akan kehidupan.
Yami Yami


The Yami live on Orchid Island, or Lanyu, a small island lying in the Pacific Ocean 60 kilometers southeast of Taiwan. Yami yang tinggal di Pulau Orchid, atau Lanyu, sebuah pulau kecil yang letaknya di Pasifik 60 kilometer tenggara dari Taiwan. Evidence shows that the Yami reached Orchid Island less than a thousand years ago from the Batan islands in the Bashi Channel between Taiwan and Luzon. Bukti menunjukkan bahwa Yami Pulau Orchid mencapai kurang dari seribu tahun yang lalu dari Batan pulau di Bashi Channel antara Luzon dan Taiwan.
Fishing is central to the Yami economy and is supplemented by farming. Perikanan adalah pusat ke Yami ekonomi dan diselingi dengan pertanian. Men are responsible for building and fishing, women for farming. Laki-laki bertanggung jawab untuk membangun dan nelayan, perempuan untuk pertanian. The Yami kinship system is basically patrilineal although they also observe matrilineal kinship rules in matters like marriage taboos and revenge. Yami sistem kekerabatan yang pada dasarnya adalah mereka juga walaupun Patrilinial mematuhi aturan kekerabatan matrilinial dalam hal-hal seperti perkawinan dan taboos dendam. The prototypical Yami dwelling consists of a semi-subterranean house, a work house, and a rest pavilion. Prototypical Yami hunian yang terdiri dari semi-bawah tanah rumah, kerja rumah, dan sisanya pavillion. Pottery making is an outstanding feature of Yami culture. Membuat tembikar merupakan fitur yang beredar dari Yami budaya. The first launching of a newly completed boat and the Flying Fish festival in the spring are the Yami's most important celebrations. Peluncuran pertama yang baru selesai dan kapal Flying Ikan festival pada musim semi adalah Yami perayaan yang paling penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar